ㅤ.
.
ㅤ
Hyunsuk mendengus kesal saat baru tiba di ruang rawat Eunseo dan Beomha. Ketika ia membuka pintu, pemandangan pertama yang ia lihat benar-benar membuat istri Jihoon itu menampilkan simpang empat dipelipisnya.
Bagaimana tidak, Junkyu semalaman tidur di sofa tanpa berbaring, meski ada Haruto, tetap saja itu adalah posisi yang tidak nyaman untuk seorang yang sudah hamil besar. Ingin bersama Eunseo pun tidak dibolehkan karena anak itu yang masih demam. Takutnya nanti menular dan akan lebih merepotkan, terutama pada Hyunsuk.
Berakhir kini Junkyu yang mengeluh dan terus merengek karena pinggangnya sakit. Yoshi dan Mashi sebenarnya sudah menawarkan Junkyu untuk tidur bersama Beomha, akan tetapi Junkyu menolak karena beralasan ia rindu dipeluk Haruto.
Tcih, alasan yang sangat tidak logis. Bisakan ia meminta itu saat mereka pulang nanti?
"Akh! Hyunggg~~ jangan keras-kerass... sakittt~~~"
Hyunsuk memutar bola matanya jengah, sementara Mashi hanya terkekeh geli sambil memijat leher belakang Junkyu.
Yoshi dan Beomha sedang menonton mereka, Eunseo juga sudah bangun dan kini ia sedang disuapkan sarapan oleh Haruto di ranjangnya. Masih terlihat lemas tapi tak seperti sebelumnya, anak itu sudah lebih baik, itu juga karena sang Bunda yang sudah pulang.
"Hyungggg~~~~~~~~"
Junkyu meremat sofa sambil memejamkan mata. Pijatan yang diberikan Hyunsuk tak main sakitnya karena Dokter manis itu yang memang sengaja melakukannya. Junkyu ingin menangis saja, kapok sekali dia, mana lagi kini bayinya tengah aktif, lengkap sudah penderitaan Junkyu pagi ini.
"Haruu... tolong akuu... huhuhuuu... T^T" Junkyu tak bisa apa-apa; ia hanya bisa menatap Haruto sambil melengkungkan bibirnya ke bawa. Sedangkan suaminya itu hanya tersenyum dan mengangguk, membuat sang istri mencebik sebal
"Diam! Haruto sedang menyuapi Eunseo!"
Lagi lagi Hyunsuk memarahinya. Junkyu mengerucutkan bibir sambil menikmati pijatan dan tendangan bayinya; sedari tadi satu tangannya tak berpindah tempat dari perut besarnya.
Haruto sebenarnya tak tega, tapi ia membiarkan karena Junkyu juga yang salah. Ia sudah akan memberikan pijatan pada Junkyu, tapi Eunseo yang keburu bangun mengurungkan niat karena anak itu yang langsung merengek dan menangis.
"Hyung jahat sekali! Ssh..." Junkyu kembali memejamkan matanya, ia mengusap-usap perutnya saat mendapat tendangan keras dari bayinya.
"Diam, Junkyu. Coba relakskan dirimu, jika seperti ini terus tak heran akan membuatmu sakit." Dengan telaten kini Hyunsuk memberikan pijatan relaksasi pada Junkyu lebih pelan, ia tadi hanya memberikan pelajaran bagi si manis kesayangan Haruto ini.
"Usia kandunganmu sudah 8 bulan bukan? Kapan kau akan check up bulanan?" tanya Yoshi yang duduk di sofa seberang para Ibu sambil memangku Beomha yang sedang memakan buahnya.
"Siang ini, sekalian aku ingin mengecek poli kandungan juga karena sudah 2 minggu aku tak ke sana," jawab Hyunsuk sejenak melirik Yoshi. "Sudah, apa kamu masih merasa sakit pada pinggangmu?" tanyanya kini pada Junkyu.
Junkyu menggeleng. "Tidak, sudah cukup. Lain kali aku tak akan memberitahumu jika aku sakit pinggang lagi." Sambil mendelik dan memosisikan tubuhnya bersandar pada sofa.
Hyunsuk menghela nafas sambil merapihkan barangnya. Mashiho duduk disebelah Yoshi disusul Hyunsuk pada sofa single, Haruto ikut bergabung bersama mereka setelah meletakkan piring bekas Eunseo dan duduk disamping sang istri masih dengan memangku Eunseo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The return of supermine!
FanfictionBukan cerita tentang kehidupan idol yang mengurus anak-anak seperti di variety show seperti di tv. Ini cuma kisah para Ayah yang ditinggal pergi oleh para istri mereka sambil mengurus anak-anak mereka. Mau tahu kisah asam manis pahit para Ayah muda...