ㅤ.
.
ㅤ
Tanggal 19 Juni pun tiba, di mana hari itu bertepatan dengan hari yang paling ditunggu oleh setiap Ayah dan anak di dunia. Selain hari Ibu, hari Ayah pun tetap sebagai hari penting karena itu sebagai penghargaan untuk merekaㅡpara Ayah hebat yang sudah mendedikasikan hidup dan mati mereka untuk bekerja keras demi kebahagiaan dan kehidupan keluarganya.
Dan biasanya setiap hari itu pula, sekolah-sekolah terutama taman kanak-kanak akan selalu merayakan. Entah itu saat hari Ibu, Ayah atau orang tua sekalian mengajarkan betapa berharganya para orang tua bagi anak mereka.
Seperti di sekolah trio kanak-kanak kita. Nayun, Hajun dan Eunseo yang sudah duduk rapi di kursi masing-masing. Dibelakangnya, para orang tuaㅡterutama para Ayah yang sengaja diundang oleh pihak sekolah karena anak murid mereka yang akan memberikan sesuatu untuk para Ayah nanti.
Haruto, Jeongwoo, Jihoon dan Jaehyuk terlihat berada diantara para orang tua. Yap, suami Asahi itu memang ikut. Tadinya Yoshi juga Yedam pun ingin ikut menghadiri, akan tetapi karena pekerjaan mereka, jadilah mereka tak bisa hadir, lagipula ini hanya acara perkelas dan bukan pentas seperti yang akan diadakan di sekolah Yewon besok.
"Kau kenapa, Jeong?"
Haruto yang tadinya fokus pada ponselnya karna memang acara yang belum dimulai, sedikit terusik karena Jeongwoo yang tak bisa diam melirik sekitarnya.
Jeongwoo terkesiap, "Eh? Kenapa? Aku kenapa?"
Perkataan Jeongwoo yang seperti itu membuat Jihoon dan Jaehyuk ikut menoleh ke arahnya dan Haruto yang sudah mengangkat satu alisnya.
"Jeongwoo kenapa?" tanya Jihoon pada keduanya.
Haruto menggeleng, "Tidak tahu hyung, dia seperti cacing kepanasan, tak bisa diam sejak tadi!" sarkasnya kemudian.
"Pfftt..."
Hampir saja Jaehyuk memecahkan tawa jika saja Jeongwoo tak langsung menatap tajam padanya.
"Tidak ada yang lucu, aku tidak apa-apa. Lebih baik kita fokus saja pada acaranya," ucap Jeongwoo sambil kembali menatap lurus kedepan.
Tak sengaja matanya malah bersitatap pada sosok guru yang kalian tahu sendiri ia begitu malas untuk menyebutnya, dan alasan Jeongwoo tak bisa diam karena takut guru wanita itu akan muncul.
Tapi yahh... lagipula sudah terlambat, Jeongwoo hanya bisa mendelikkan mata saat Kyujin tersenyum cerah padanya.
Haruto yang masih dilanda bingung dan heran akhirnya tak ambil pusing dan lebih memilih fokus lagi ke ponselnya, dirinya habis dimaafkan oleh Junkyu setelah beberapa hari ini didiami. Ingin mengerti tapi itu sangat menyiksa, shit!
ㅤ"Permisi, permisi..."
Haruto yang masih fokus pada ponselnya seketika kembali mengangkat kepala, mendapati seseorang yang dikenal membuat pria Watanabe itu mengembangkan senyumnya.
"Wah, Jeno hyung!" Haruto otomatis langsung bangun dari duduknya, mengajak jabatan tangan pada sosok pria yang dulu satu geng dengannya.
"Haruto! Apa kabarmu?!" kata Jeno seraya membalas jabatan tangan Haruto.
Hanya dengan Haruto saja? Tentu tidak! Bahkan Jihoon sampai bertepuk kesenangan karena dia bisa bertemu dengan sahabat lamanya lagi. Fyi, mereka dulu satu geng motor sejak masa remaja mereka.
"By the way, kalian datang hanya berempat?" tanya Jeno kemudian berbasa-basi.
Jihoon mengangguk, "Yaa. Tadinya Yoshi dan Yedam pun akan ikut, tapi karena masalah pekerjaan jadi mereka tak bisa datang. Kau sendiri bagaimana?" tanyanya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
The return of supermine!
FanficBukan cerita tentang kehidupan idol yang mengurus anak-anak seperti di variety show seperti di tv. Ini cuma kisah para Ayah yang ditinggal pergi oleh para istri mereka sambil mengurus anak-anak mereka. Mau tahu kisah asam manis pahit para Ayah muda...