ㅤ
.
.
ㅤ
Si pria yang memiliki darah Jepang itu menggeliat dari tidurnya. Haruto perlahan membuka mata sambil mengerjap-ngerjapkannya, dirinya baru saja bermimpi aneh tadi, entah apa karena dia sendiri pun sudah tak ingat.
Putra Watanabe itu melirik jam wecker di nakas samping tempat tidurnya, menunjukkan pukul 06:38 yang mana ini sudah dua hari dari sejak mereka bermain di peternakan paman Sam hampir seharian saat itu.
Haruto tidak bisa tidur lagi, lagipula dirinya sudah ada janji dengan dua sahabatnya yang lain untuk pergi keluar.
Pria itu lalu melirik samping tidurnya, kedua sudut bibirnya tak bisa untuk tidak tertarik ke atas. Dua kesayangannya masih tertidur lelap, posisi Junkyu dan Eunseo saling berhadapanㅡJunkyu tidak tidur menyamping, hanya kepalanya saja yang berhadapan dengan Eunseo. Keduanya nampak serasi memakai piyama putih bermotif titik titik merah muda; ditambah keduanya memakai headband telinga kucing couple yang senada dengan piyama mereka.
"Aigoo.. kawaii!"
Haruto menggigit bibir. Sebenarnya bukan pertama kalinya mereka seperti ini, malah sering. Hanya saja Haruto itu termasuk golongan dominan yang lemah akan kegemasan, jadi setiap Junkyu dan Eunseo bertingkah seperti ini dia akan tiba-tiba loyo bahkan sampai mimisan.
ㅡoke itu sedikit berlebihan.
Sayangnya hari ini dia tak bisa menatap dua malaikatnya itu sepuas hati. Ia memiliki janji dengan dua sahabatnya untuk olahraga pagi ini.
Dengan berat hati Haruto bangun dari tidurnya, sebelum beranjak ia takkan lupa dengan kebiasaan bangun tidurnya; memberikan ciuman selamat pagi, kemudian sedikit memberi jarak pada kaki Eunseo agar tidak terlalu lama menekan perut Junkyu lalu memperbaiki selimut untuk menutupi tubuh keduanya. Setelahnya ia bersiapㅡhanya membasuh muka, sikat gigi dan mengganti piyama dengan baju santainya.
-
"Eoh, Jaehyuk-ah! Jeongwoo belum keluar?"
Jaehyuk yang sedang bermain ponsel di sofa pun mengalihkan perhatiannya pada Haruto. Ya, dua sahabat yang mengajak Haruto itu siapa lagi jika bukan duo yang sudah seperti anak kembar ini, rencananya mereka akan bersepeda sambil menikmati indahnya desa dipagi hari sekalian berolahraga.
"Mungkin sebentar lagiㅡnah itu orangnya keluar," jawab Jaehyuk setelahnya menotis Jeongwoo yang baru keluar kamar dengan mata setengah terpejam, sepertinya dia baru bangun dan masih mengantuk.
Jeongwoo berjalan sempoyongan mendekati Jaehyuk dan Haruto. "Aishh.. apa tidak bisa esok hari saja? Aku masih mengantuk..." Setelahnya pria itu membanting tubuhnya ke sofa dan menutup matanya karena demi apapun dia masih sangat mengantuk saat ini.
"Aniya.. Jeongwoo-yaa.. aniya.. kita sudah membuat janji ini semalam, tidak ada hari esok karena waktu kita di Swiss hanya sebentar lagi," ucap Jaehyuk berusaha membangunkan si dokter bedah itu.
Karena Jaehyuk yang tidak menyerah, Jeongwoo pun membuka matanya dengan sedikit kesal. "Aish.. iya iya, aku bangun!"
Jaehyuk menyengir bahagia karena usahanya berhasil. Untung semalam Jaehyuk memberitahu Junghwan jika mereka bertiga akan bersepeda besok, jadi bisa dipastikan jika yang membangunkan Jeongwoo adalah istrinya, jika tidak mungkin anak itu pasti masih tidur dan akan bangun saat hari sudah akan beranjak siang.
-
"Wuhuu! Ini menyenangkan sekali!"
ㅤ"Yak! Park Jeongwoo! Tunggu kami!"
ㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
The return of supermine!
FanfictionBukan cerita tentang kehidupan idol yang mengurus anak-anak seperti di variety show seperti di tv. Ini cuma kisah para Ayah yang ditinggal pergi oleh para istri mereka sambil mengurus anak-anak mereka. Mau tahu kisah asam manis pahit para Ayah muda...