ㅤ.
.
ㅤ
"Sudah kubilang. Siapa suruh jalan kaki."
Junkyu mendengus, tapi tak dapat dibohongi jika kini dua kakinya sudah ingin patah. Perjalanan yang biasa ditempuh kurang lebih 10 menit jika menggunakan kendaraan, kini dapat memakan waktu setengah jam lebih, itu karena Junkyu yang bersikeras ingin berjalan kaki sama seperti yang lain.
Hari ini mereka berencana untuk kembali berkunjung ke peternakan paman Sam. Ini sebenarnya undangan dari paman Sam juga yang ingin mengajak anak-anak naik kuda, tentu saja anak-anak itu kesenangan dan berakhir mereka yang pergi ke peternakan dengan berjalan kaki seperti sebelumnya.
Awalnya Haruto meminta sebagian menggunakan mobil saja karena Junkyu ingin ikut. Akan tetapi, istrinya itu bersikeras ingin berjalan kaki bersama yang lain, alhasil mereka ㅡHyunsuk, Asahi, Junkyu dan Haruto tertinggal, Hyunsuk sih tak mempersalahkan justru itu bagus dilakukan oleh Junkyu yang harus banyak bergerak demi kelancaran persalinannya.
Yah, walaupun begitu, tetap saja saat tertinggal istri Jihoon itu terus mengomel seperti seorang rapper. Asahi bahkan sudah gumoh mendengarnya.
"Untung tadi kita bertemu dengan Paman Sam, jika tidak mungkin akan sampai dipeternakan keesokan harinya," omel Hyunsuk yang tiada habisnya.
Istri dari Park Jihoon itu sudah mengeluarkan ocehannya sejak mereka tertinggal oleh yang lain. Hyunsuk, Haruto, Asahi dan Junkyu menjadi yang terakhir sampai itupun mereka berpapasan dengan paman Sam yang kebetulan sudah kembali dari ladang tetangga dan membawa motor roda tiganya sehingga mereka semua bisa menumpang.
"Yak, Park Jihoon! Bisakah kau menyuruh istrimu itu diam? Aku dan Asahi sudah gumoh mendengar ocehannya sedari tadi," adu Junkyu pada sahabatnya itu.
Jihoon yang sedang bersandar di pagar pun menoleh pada istrinya yang masih belum puas mengoceh. Sekarang lelaki manis itu sedang mendumel entah karena apa, biasanya itu akan bertahan setengah jam kemudian sampai siempunya kelelahan, ini sebenarnya pemandangan Jihoon sehari-hari ketika di rumah.
Biasanya dengan cerdik ia akan pergi ke ruang kerja lalu memasang earphone tanpa ketahuan jika sang istri sedang dalam mode mengomelnya. Dan jika ia ter-gep, maka pria itu akan pura pura sedang menelpon seseorang sambil mengetik sesuatu di komputernya sehingga terlihat jika ia sedang sibuk.
Itu adalah cara paling ampuh Jihoon untuk menghindari ocehan Hyunsuk sampai istrinya itu lelah sendiri dan diam.
"Biarkan saja, nanti juga cape sendiri," jawab Jihoon dengan entengnya.
Junkyu memanyunkan bibir sambil bersandar di bahu Haruto. Mereka sedang dihalaman rumah paman Sam menunggu paman Sam kembali; katanya ia tengah mengecek para domba untuk digiring keluar takutnya ada yang tertinggal.
"Gruetzi mittenand! Apa kalian menunggu lama?"
Haruto segera berdiri dari duduknya sambil membungkuk sedikit pada sosok wanita baya dengan sopanㅡkebiasaan dari tempatmu tinggal memang akan sangat berdampak.
"Ah, Bibi Margareth! Apa kabar?"
"Eh? Apa kamu Haruto?"
Haruto yang ditanya begitu pun tersenyum sambil menganggukan kepala.
"Astaga, sudah lama sekali sejak terakhir kita bertemu yaa.. seperti yang kamu lihat, aku cukup baik sekarang, hahaha..." jawab wanita yang disiapa sebagai bibi Margareth oleh Haruto itu diselingi tawa. "Mana istrimu?" tanyanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The return of supermine!
FanfictionBukan cerita tentang kehidupan idol yang mengurus anak-anak seperti di variety show seperti di tv. Ini cuma kisah para Ayah yang ditinggal pergi oleh para istri mereka sambil mengurus anak-anak mereka. Mau tahu kisah asam manis pahit para Ayah muda...