Spesial chap edisi Mommy-deul!

1.1K 129 10
                                    

Bagian ini akan full dengan para Mommy, jika kalian tak berminat membaca silahkan skip dan tunggu bagian berikutnya yang segera akan datang! 😉

.

.

"Apakah tidak apa?"

Junghwan menatap ragu Junkyu yang kini sudah bersiap dan bersemangat pergi berbelanja, padahal kemarin ia sendiri yang mengeluh kram pada perutnya setelah Jihoon bercerita kejadian Eunseo saat ke Lotte World.

Junkyu menyengir, "Aku tidak apa-apa! Liat saja, bahkan aku bisa berlari maraton dari ujung lobby hotel ini sampai lift itu jika mau."

Junghwan hanya bisa menampilkan wajah cengonya, begitupun Asahi dan Doyoung yang juga sedari tadi hanya menyimak pembicaraan keduanya.

Keempatnya saat ini tengah menunggu Hyunsuk dan Mashiho diluar kamar hotel, rencananya mereka akan pergi ke pusat perbelanjaan yang cukup besar di daerah tempat tujuan mereka berlibur.

Ah, ya. For your information, saat ini mereka tengah di Busan, tempat tujuan kedua setelah menghabiskan waktu 3 hari dipulau Jeju kemarin lalu. Keenamnya memang sudah membuat list tempat mana saja yang akan mereka kunjungi, berbekal masing-masing black card milik suami mereka, dan rencananya mereka akan mengelilingi negara Korea Selatan jika sempat.

"Sudah hyung?" notice Doyoung saat Hyunsuk dan Mashiho keluar kamar secara bersamaan.

Hyunsuk mengangguk, "Ayo kota pergi!"

"Ayo," jawab kelimanya bersamaan.

Baru dua langkah Hyunsuk melangkah, suara dering telpon yang sedari tadi menerornya itu kembali bersuara. Hyunsuk memutar bola matanya malas ketika satu nama yang sama tak henti henti menghubunginya sedari tadi.

Itu juga salah satu faktor mengapa Hyunsuk telat keluar kamar dan membuat teman-temannya menunggu sampai Mashiho harus menjemputnya ke kamar tadi.

"Junkyu!"

Junkyu berbalik, sedikit memiringkan kepala lalu menjawab, "Kenapa, hyung?"

Hyunsuk menghela nafas kemudian melangkah lebih dekat pada lelaki Kim itu. "Kamu belum berdamai dengan Haruto?"

Junkyu yang awalnya menunjukkan raut wajah cerah seketika luntur digantikan dengan raut wajahnya yang kelewat datar. "Tidak."

Drrt... Drrt...

"Lihat," Hyunsuk membalikkan ponselnya menghadap Junkyu, "Aku seperti diterror rentenir karena ulah suamimu."

Junkyu mendekap dua lengannya didepan dada lalu mendengus, "Bilang saja jangan mengangguku!"

Hyunsuk mematikan panggilan itu, namun sepertinya Haruto tak ingin menyerah dan hanya Hyunsuklah satu-satunya harapan Haruto karena nomor pria Watanabe itu yang diblokir oleh Junkyu, bahkan sampai ke media sosial Junkyu memblokirnya.

"Sudahlah, hyung. Aku tak ingin kehilangan mood-ku hanya karena lelaki itu," lanjut Junkyu kemudian berbalik dan berjalan lebih dulu sambil menopang perutnya yang tidak nyaman, padahal tadi baik-baik saja.

"Wajar saja sih hyung jika Junkyu masih marah pada Haruto-kun. Bahkan jika Jaehyuk yang melakukannya, aku tak segan-segan akan mengirimnya ke segitiga bermuda dan menghilang selamanya," ucap Asahi membuka suara.

"Heol, Asahi-kun bisa juga berbicara panjang," takjub Mashiho sampai matanya membulat.

Asahi berdecak, "Jangan berlebihan! Lebih baik kita susul Ibu hamil itu sebelum ia menangis dijalanan karena melihat anak kucing yang tak bersama induknya."

The return of supermine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang