Barbeque

624 82 6
                                    

strimink bona bona yu gaess, kita kasih poster 100M dalam waktu dekat, bantu teume yang lain jugaaa. aku yakin ga bakal bosenn, kalian cek komentarnya aja yang udah macem grup wassap tu, nanti ketemu aku terus kita jbjb.

oke camat membaca!!!

.

.

"Apa bagus jika kita pakai lampu di atas?" tanya Junkyu tak yakin.

Mommy-deul minus Hyunsuk sedang mendekor halaman agar terlihat cantik. Sebenarnya tidak perlu, para Ayah menyarankan sih hanya pasang lampu sorot saja sudah cukup, tapi kembali lagi dan ingat pepatah yang satu ini;

Kau seorang istri maka kau punya kuasa.

Itu membuat para Ayah tak bisa berkutik dan membiarkan saja apa yang akan dilakukan istri mereka saat ini.

"Kenapa? Ada masalah?"

Jeongwoo dan Haruto menghampiri Junkyu, Junghwan dan Asahi setelah menyimpan peralatan yang dibutuhkan untuk malam nanti. Mereka bertiga kebagian membereskan meja makan, sementara Mashiho dan Doyoung mendekor lampu di pagar.

Dan jika kalian bertanya di mana kah Choi Hyunsuk berada, maka akan ku jawab jika ia sedang memarahi Jihoon dan Jaehyuk karena telah mengganggu anak-anak sampai para makhluk kecil itu menangis keras. Asahi tak ikut bergabung, dia lebih memilih diam di halaman saja karena menurutnya omelan Hyunsuk sudah lebih cukup untuk membuat kedua telinga suaminya itu panas.

"Menurutmu jika kita pasang lampu hias di atas bagaimana?" tanya Junghwan pada keduanya.

"Maksudnya? Kamu ingin memasang lampu di atas meja ini? Tapi di sini tidak ada pohon untuk menalikannya nanti, kenapa kita tak pakai lampu sorot saja yang lebih gampang sih?" jawab Jeongwoo sambil memperhatikan sekitar yang memang hanya hamparan rumput saja, ada sih tanaman tapikan itu tidak tinggi.

Junghwan mendengus tajam, "Kamu ini sangat tidak kreatif! Masa acara menyenangkan seperti ini hanya pakai lampu sorot saja?!"

Jeongwoo tak menjawab lagi, dirinya lebih baik bungkam. Mencoba menjawab pun itu akan percuma karena yang mempunyai kuasa saat ini bukan dirinyaㅡekhem, kecuali dalam masalah ranjang.

Ingat, ini hukum alam dan dia sedang tak mengada-ngada. Jangan mengejek, kalian akan merasakannya nanti saat menikah!

Mereka pun kembali diam, memikirkan cara supaya mereka bisa memasang lampu hias panjang itu di atas meja.

"Ah! Aku tahu!" seru Junkyu membuat empat pasang mata itu beralih ke arahnya, "aku masih ingat jika tak salah di loteng ada tiang bekas jemuran nenek dulu. Aku pun diberitahu oleh Mommy saat kita liburan ke sini ketika Eunseo masih bayi. Kamu ingat Haru? aku butuh jemuran saat itu. Nah, kebetulannya Mommy dan Daddy datang, aku pun mengeluh pada Mommy; setelahnya dia memberitahu jika ada tiang bekas jemuran di loteng yang bisa aku pakai untuk menalikan tali jemuran."

Seketika Haruto teringat lima tahun lalu saat Eunseo masih bayi, dirinya mengajak Junkyu ke sini setelah Junkyu dan putrinya itu keluar rumah sakit. Dan memang saat itu Junkyu membutuhkan jemuran untuk menjemur baju mereka.

"Ah! aku ingat! ayo Jeongwoo ikut aku ke loteng, kita ambil tiangnya," ujar Haruto tanpa berpikir dua kali langsung menarik Jeongwoo kembali masuk ke dalam.

Entah Haruto yang terlalu bucin atau dia yang peka jika sedari tadi Junghwan memandang mereka berdua mengintimidasi. Jangan lupakan wajah Asahi yang juga ikut datar menatap mereka, lebih baik cepat bertindak daripada dapat hukuman seperti Jihoon dan Jaehyuk kan?

♡♡♡

The return of supermine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang