ㅤ
.
.
ㅤ
Setelah beberapa menit mencari dan Yedam tak kunjung menemukan dua bocah itu disekitaran studio. Ia pun segera menelpon Ayah keduanya dan tentu saja mereka langsung menuju lantai paling atas untuk mencari anak mereka.
Rowoon bahkan dimarahi habis-habisan sampai anak itu meringkuk ketakutan bahkan menangis keras. Untungnya Haruto dan Yoshi dapat sampai lebih cepat ke lantai atas, ada Jihoon juga yang ikut dan Jihoon dengan segera membawa Rowoon untuk menyelamatkannya dari kemarahan sang Ayah.
Mereka kembali mencari. Sekitar 30 menit kemudian, alangkah terkejutnya keempat Ayah itu ketika menemukan dua anak yang sedang berpelukan dengan pintu yang terbuka. Ini sudah malam dan di luar hujan lebat dan kedua anak itu tak memakai baju hangat karena mereka fikir, mereka hanya akan pergi ke penthouse dan tidak akan keluar.
Di sana, Beomha dan Eunseo yang sudah pucat bahkan Eunseo hampir tak sadarkan diri. Ditambah badan mereka yang dingin, Beomha sampai menggigil sambil memeluk Eunseo, memastikan temannya itu tak merasa kedinginan.
Keempat Ayah; terutama Haruto dan Yoshi segera mengambil anak mereka panik. Yedam buru-buru menutup pintu karena demi apapun dia bahkan sudah merasa sangat kedinginan saat baru saja menginjakkan kaki di lorong itu.
Haruto dan Yoshi dengan cepat membawa anak mereka ke lantai bawah, Yedam sudah mengabari yang lain dan meminta Jeongwoo untuk segera menyiapkan alat medisnya karena takut jika kedua anak itu terkena hipotermia.
ㅤ
♡♡♡
ㅤSehari setelah kejadian itu, kini berakhir Eunseo dan Beomha yang demam tinggi.
Sebenarnya Beomha sudah lumayan membaik, mungkin karena stamina anak itu yang cukup kuat sehingga saat diberikan obat oleh Jeongwoo, Beomha mulai sedikit baikan.
Dan lelaki Park itu juga mengatakan jika mereka terlambat, maka Beomha dan Eunseo akan terkena hipotermia karena tak ada apapun yang menghangatkannya.
Sedari pagi Yoshi tak kunjung keluar kamar dan senantiasa menemani sang putra yang masih terlihat lemas berbaring di atas kasur. Yoshi sama sekali tak tega melihat Beomha yang biasanya bermain aktif kini hanya bisa tidur seharian dengan kompresan di dahinya.
"Beom-kun..." Yoshi menepuk pelan pipi Beomha, membangunkan anak itu untuk makan malam yang sudah di siapkan oleh Jihoon tadi.
"Beom-kun... Bangun dulu yuk? Kamu harus makan terus minum obat biar cepat-cepat sembuh!"
Beomha yang terusik pun melenguh. Anak itu perlahan membuka matanya yang masih terasa berat dan tidak enak, pertama kali dalam seumur hidup Beomha merasakan demam yang lebih menyiksa daripada biasanya.
"Bangun dulu yuk sayang,"
Yoshi menyimpan nampan berisikan bubur dan obat itu ke atas nakas samping tempat tidur. Membantu sang anak untuk duduk bersandar pada kepala ranjang, begitu sayu mata Beomha belum lagi hidungnya yang terkadang meler.
Yoshi terkekeh, ia merasa kasihan dan lucu di saat yang bersamaan. "Ini bubur buatan Daddy Jihoon, Papchi suapkan yaa... Rasanya dijamin pasti enak!"
Beomha mengangguk saja, sungguh ia tak ingin lagi demam seperti ini. Tapi ia pun melakukan hal itu untuk menyelamatkan Eunseo juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The return of supermine!
FanfictionBukan cerita tentang kehidupan idol yang mengurus anak-anak seperti di variety show seperti di tv. Ini cuma kisah para Ayah yang ditinggal pergi oleh para istri mereka sambil mengurus anak-anak mereka. Mau tahu kisah asam manis pahit para Ayah muda...