Yang tersayang, Nayun dan Yewon.

811 119 17
                                    

ㅤ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Jeongwoo masih tak mengerti mengapa Nayun seperti menjauh, bahkan lebih parah dari kemarin sejak ia yang mendapat penolakan dari putrinya itu saat akan berangkat ke sekolah kakanya Yewon.

"Ga usah deketin Nayun!"

Itu adalah salah satu gertakan kecil jika Jeongwoo mendekati si gadis kecil Park. Nayun selalu memberikan tatapan tajam dan lebih memilih Haruto sebagai opsi jika ia sedang kesulitan atau membutuhkan sesuatu.

Jeongwoo tentu saja frustasi. Siapa yang tidak jika kau di musuhi oleh putrimu sendiri. Bahkan kini Yewon ikut-ikutan melirik sinis dirinya yang mana semakin menambah fikiran lelaki Park itu.

"Ya Tuhan... Yewon, Nayun... Kalian kenapa..." lirihnya menatap nanar pada anak-anak itu yang sedang bermain.


♡♡♡

Jeongwoo saat ini tengah nyambat di teras bersama Yedam sambil memainkan gitar. Tatapannya kosong menatap sudut kota di sore hari yang begitu indah terlihat dari atas.

Jihoon datang sambil membawa secangkir kopi untuk dirinya sendiri, lalu mendudukkan diri pada satu kursi kosong yang tersisa. Mengernyitkan dahi saat melihat Jeongwoo kemudian menatap bertanya pada Yedam di sampingnya yang hanya dibalas gedikan bahu oleh lelaki bermarga Bang itu.

"Jeong... Kau baik-baik saja?" tanya Jihoon hati-hati.

Jeongwoo hanya melirik sejenak lalu kembali menatap lurus sambil menggenjreng senar itu asal.

"Kau seperti seorang yang tengah patah hatiㅡ tunggu, jangan bilang jika kau..."

"Tentu saja tidak, hyung!"

Jeongwoo berani memberikan tatapan tajamnya pada Jihoon, mengerti pikiran yang lebih tua mengarah kemana. Yang benar saja! Memikirkannya pun Jeongwoo muak, bahkan jika bisa ia ingin sekali membalikkan bumi beserta isinya meski itu tak akan pernah ia lakukan.

"Lalu kau kenapa, Jeong?" tanya Jihoon lagi. Sebenarnya ia pun jengah nyerempet bersyukur Jeongwoo tak bertingkah, setidaknya satu hari ini ia bisa duduk dengan tenang.

Hehehehe...

Jeongwoo mengehela nafasnya, ia melirik bergantian Yedam dan Jihoon yang juga tengah menatapnya. "Yewon dan Nayun..."

"Kenapa dengan mereka? Apa mereka sakit?" serobot Yedam sambil membenarkan duduknya pada kursi.

Jeongwoo menggeleng, "Tidak, mereka baik-baik saja. Hanya... mereka seperti sedang menjauhiku, hyung! Aku saat ini tengah berfikir kesalahan apa yang sudah ku perbuat hingga membuat kedua putriku bahkan sama sekali tak mau ku sentuh," ucapnya sendu.

The return of supermine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang