Chapter 14

13.5K 1.5K 82
                                    

Akhirnya saya keluar dari goa...

Apa ada yang kangen sama author...

.

.

Maaf kalau ada typo dan kata-kata tidak jelas

.
.

Author POV

Archel yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka hanya memberikan respon dengan senyuman kepada Zion.

"Eehhh..." Ucap Zion kaget.

"Ja-jadi... maafkan saya tuan. Saya sudah lancang." Ucap Zion sambil bersujud.

'Zion kau bodoh, sudahlah tamatlah riwayatmu.' Batin Zion.

"Untuk apa minta maaf. Ayo bangunlah, kenapa kau bersujud? Kau tidak mempunyai salah kepadaku."

"Tapi saya sudah bicara santai kepada anda" Ucap Zion.

"Tidak masalah, ayo bangunlah. Pestanya sambutannya baru saja dimulai."

Zion pun bangkit dan langsung bersembunyi di belakang Chris.

"Tak usah takut, tuan duke sepertinya kerasukan sesuatu. Belakangan dia menjadi orang baik." Bisik Chris.

Zion pun memperhatikan Archel lebih teliti lagi.

'Dia tidak terlihat seperti seseorang yang dengan mudah menyiksa manusia.' Batin Zion sambil mengintip Archel

Saat ini dia melihat Archel yang sedang duduk manis sambil sesekali memakan kue yang diberikan oleh para selirnya.

'Loh, kata rumor dia itu jahat kepada selirnya tapi kok tidak terlihat seperti itu.' Batin Zion.

"Zion jangan takut. Apa aku sangat menyeramkan." Ucap Archel.

"Tidak, anda tidak menyeramkan sama sekali."

"Pergilah dan hampiri dia. Tidak usah takut, dia berbeda dengan rumor yang beredar. Nanti malam akan aku ceritakan detailnya." Bisik Chris.

Zion pun langsung kembali ke tempat duduknya.

"Wow, jadi ini pasanganmu itu. Kenapa kau bisa menyukai seseorang seperti Chis. Lihatlah dia itu orang yang sangat membosankan." Ucap Rey.

"Karena cinta itu buta." Balas Zion.

"Cinta memang buta tapi dia bisa melihat mana yang tampan dan mana yang jelek." Ucap Archel.

"Hahaha, anda benar tuan." Ucap Zion.

"Jadi kau mencintaiku karena aku tampan?" Ucap Chris.

"Ketampananmu merupakan salah satu alasan aku mencintaimu. Setelahnya masih banyak alasan yang tidak bisa aku utarakan." Ucap Zion.

"Apa kau memilih kami juga karena kami tampan?" Tanya Arthur.

"Tentu saja." Jawab Archel dengan singkat, padat dan jelas.

"Sudah kuduga." Ucap Chris.

"Ayo kita nikmati pestanya." Ucap Archel.

Setelah hari mulai sore, mereka kembali masuk ke dalam mansion untuk bersiap saat makan malam nanti.

Zion saat ini sedang di kamar berdua dengan Chris.

"Aku merindukanmu." Ucap Chris sambil memeluk Zion.

"Aku juga." Balas Zion.

"Kau sekarang tidak usah takut dengan tuan duke lagi. Dis sudah berubah." Ucap Chris.

I'm A Bottom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang