Ketemu lagi dengan Archel...
.
Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas...
.
.
Author POV
Sesampainya di mansion, Archel langsung menuju ke kamar milik bersama itu untuk meletakan pakaian baru nya.
Dia tak melihat para pasangannya.
Dia berpikir mungkin mereka sedang sibuk.
"Kemana mereka pergi?" Ucap Archel.
Archel memilih mencari di ruang kerja.
Saat di jalan dia berpapasan dengan Ray.
"Ray, yang lain dimana?" Tanya Archel yang tiba tiba memeluk Ray.
"Mereka ada di ruang kerja. Ehh.... ada apa ini? Kenapa kau tiba tiba manja begini."
"Aku hanya merindukan kalian saja." Ucap Archel.
"Oh iya, bilang ke semuanya untuk makan malam bersama." Lanjutnya.
Archel pun melepaskan pelukannya dan segera pergi.
Ray pun mengikuti perintah Archel dan segera menuju ke ruang kerja.
"Teman-teman, Archel ingin kita berkumpul saat makan malam."
"Baik."
"Archel sedikit aneh, dia tiba tiba memelukku. Padahal sebelumnya aku yang selalu memulai lebih dulu."
"Mungkin dia hanya rindu dengan kita. Beberapa hari terakhir dia dan kita sibuk dengan urusan masing-masing." Ucap Gavin.
Akhirnya malam tiba.
Mereka pun mengikuti ucapan Archel dan menuju meja makan.
Tapi saat ada disana Archel tak ada.
"Dimana Archel?" Tanya Xavi.
"Tuan Archel hanya berpesan agar anda sekalian makan saja karena dia sudah makan tadi." Ucap pelayan.
Akhirnya mereka makan tanpa kehadiran Archel.
Saat selesai, pelayan kembali mengatakan sesuatu.
"Tuan Archel berpesan agar kalian ke ruangan bersama 1 jam setelah makan malam." Ucap pelayan itu
Mendengar hal itu semuanya langsung bubar.
Mereka menuju kamar masing-masing untuk bersiap.
Pokoknya mereka harus tampil tampan di hadapan Archel.
Meskipun ternyata Archel hanya meminta tidur bersama seperti hari hari lalu.
Mereka sebenarnya ingin melakukan hal itu tapi mengingat bahwa Archel sangat sibuk membuat mereka tak tega jika Archel semakin kelelahan.
Satu jam kemudian mereka berkumpul di depan ruangan bersama itu.
Mereka sudah sangat rapi dan tentu saja tampan.
"Kira-kira kenapa Archel meminta kita berkumpul?" Tanya Ray.
"Mungkin dia merindukan kita. Ayo kita masuk saja." Ucap Arthur.
Dia kemudian membuka pintu itu.
Terlihatlah rupa Archel yang sangat menggoda itu.
Kemeja kebesaran dengan 2 kancing atas yang dibiarkan terbuka sehingga pakaian itu melorot dan memperlihatkan bahu putih menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Bottom (END)
RandomGue tuh uke bukan seme.... . . Seorang uke sejati yang masuk ke komik dan menjadi tokoh yang dianggap seorang dominan oleh pembaca dan memiliki akhir yang tragis. "Gue tuh ngga bisa jadi seme." ⚠️ Jangan promosikan di sosial media atau platform apap...