Kembali lagi bersama Archel....
.
Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas...
.
.
Author POV
Baru juga akan menikmati udara sore sebuah suara keras memanggilnya.
"Archel!!"
'Astaga baru juga mau santai sejenak' Batin Archel.
Dia menoleh ke sumber suara dan disana benar benar ada orang yang sangat ingin dia hindari.
"Yang mulia bagaimana anda bisa ada disini?" Tanya Archel.
"Aku masuk lewat gerbang."
'Hampir lupa dia pangeran, tentu saja dia bisa masuk dengan mudah apalagi dulu mereka kan bestie.'
'Sabar Archel, orang sabar pantatnya lebar.' Batinnya.
"Oh kesalahanku. Seharusnya aku bertanya ada urusan apa anda berkunjung ke tempat saya yang mulia."
"Aku ingin mengundangmu secara resmi ke pesta untuk memperkenalkan adikku ke para bangsawan dan rakyat."
"Kenapa tidak kirim surat saja?"
"Sudah aku kirim tapi tak ada balasan. Aku juga kemari 2 hari yang lalu tapi aku hanya bertemu salah satu pasanganmu dan dia bilang kau sedang sakit."
"Ohh aku memang sakit saat itu."
"Apa sakitnya parah? Kau butuh dokter?"
"Tidak usah hanya demam biasa."
"Syukurlah... kalau sakit bilang saja jangan memendamnya sendiri. Kau tahu kan ibuku sangat menghawatirkanmu semenjak kau memutuskan meninggalkan istana."
"Sampai aku heran sebenarnya anaknya itu aku atau dirimu. Bahkan ibuku dulu sempat tak mau bicara dengan kaisar karena dia mengirimu ke medan perang di perbatasan."
"Dia juga menangis saat mendengar kabar kau terluka parah disana dan ingin menyusulmu meski akhirnya bisa dicegah."
"Ummm... ucapkan terima kasih pada permaisuri dan bilang padanya aku baik baik saja. Sampaikan salamku padanya kapan kapan kalau ada waktu aku akan menemuinya." Ucap Archel.
'Hampir lupa gue kalau permaisuri kan juga sayang banget sama Archel. Soalnya mama Archel sama dia bestie dari dulu.'
'Meski ngga dijelasin pasti gimana sayangnya tapi sepertinya dia udah anggap si duke ini anaknya juga.'
"Kau benar-benar sudah sehat kan? Tidak bohong?"
"Tidak, aku sudah sehat meski masih sakit sedikit tapi tak apa ada Chris yang menyembuhkanku."
"Baiklah kalau begitu..."
"Selamat siang tuan, saya membawa camilan dan minuman. Ohh... salam yang mulia putra mahkota." Ucap pelayan itu.
Dia segera menata camilan dan makanan di meja kemudian pamit undur diri.
Sebagai rakyat kecil tentu dia akan takut jika lama lama berada dekat dengan putra mahkota.
Salah sedikit kepala taruhannya.
"Silahkan yang mulia." Tawar Archel.
Putra mahkota pun ikut bersantai di sana mengobrol beberapa hal meski ditanggapi seasanya oleh Archel.
Prinsip Archel dia tak mau merebut apa yang bukan miliknya.
Si putra mahkota kan darunawal memang punya si Elaine beda cerita kalau kelima pasangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Bottom (END)
DiversosGue tuh uke bukan seme.... . . Seorang uke sejati yang masuk ke komik dan menjadi tokoh yang dianggap seorang dominan oleh pembaca dan memiliki akhir yang tragis. "Gue tuh ngga bisa jadi seme." ⚠️ Jangan promosikan di sosial media atau platform apap...