Chapter 35

7.5K 939 126
                                    

Ceritanya makin kesini makin kesana...

Ngga ada ide untuk buat konflik...

Mau nya uwu uwu an terus

.

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas....

.

.

Author POV

Archel kembali menguping

"Aku takut kakak kenapa-napa. Apa perlu kakak mengirimku sebagai salah satu selir duke supaya hutang kita lunas." Ucap si adik perempuan

'Percuma, gue ngga suka cwe.' Batin Archel.

"Rina, dengar kakak. Apapun yang terjadi kita akan melewati ini bersama."

"Lagipula masalah ini tidak lebih pusing dari skripsi."

"Kak Reon aku takut... kenapa kita bisa berakhir di dunia komik ini? Kenapa aku tidak menjadi Elaine saja?"

"Rina jangan menangis. Kakak akan memikirkan cara agar kita berdua tidak berakhir mati."

Mendengar percakapan keduanya membuat Archel syok berat.

Dia hanya bisa terdiam, tubuhnya bergetar dan air matanya mengalir.

Dengan perlahan dia keluar dari persembunyiannya.

"Tuan Duke..." Ucap keduanya kaget.

Mereka langsung memberi salam tapi tanpa diduga tuan duke yang mereka takuti malah memeluk mereka.

"Huwaa...." tangisan duke semakin kencang.

Archel menangis cukup lama di pelukan kedua kakak beradik itu.

Kedua orang tersebut pun hanya diam dan saling berpandangan.

Mereka bingung dengan situasi yang mereka hadapi sekarang.

Tapi entah mengapa perasaan keduanya menyuruh mereka memeluk si duke ini.

Setelah beberapa menit tangisan Archel mereda.

Saat itulah baru si kakak berani bertanya.

"Maaf sebelumnya tuan, apakah anda ada masalah?"

"Aku mendengar ucapan kalian."

"Aku dengar kalian menyebut kata komik. Jadi apakah kalian juga bukan dari sini."

"Lalu... aku dengar kalian menyebut nama masing masing Rina dan kak Reon."

"Ohh itu memang nama kami dan benar kami bukan dari sini. Apakah jangan jangan anda..." Ucap Reon

"Huweee... beneran kak Reon. Ini benar kak Reon yang sering galau karena dosen pembimbing suka ghosting."

"Dan kau benar Rina si adek laknat yang hobi rebahan sambil baca novel."

"Loh kok kau bisa tahu?"

"Ini gue..."

"Gue Rion anak bunda paling ganteng."

"Rion, yang selalu ngejar Rey tapi diem diem dan akhirnya tertikung." Ucap Rina.

"Rion yang setiap kakak lihat pasti ribut sama Rina."

Archel mengangguk.

"Huwaa kakak...." Rina pun ikut menangis.

Mereka bertiga pun berpelukan bersama.

Rina dan Archel terus saja menangis sedangkan Reon berusaha menenangkan keduanya.

I'm A Bottom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang