Side Story 3

4.2K 401 62
                                    

️⚠️⚠️⚠️⚠️

Lanjut 18+

Mohon kebijaksanaannya bagi para pembaca sekalian

.

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas....

Maaf juga kalau narasi 18+ nya jelek....

.

Author POV

Baru saja Archel mengatur napasnya, tubuhnya ditarik oleh Xavi.

"Archel, maaf kalau aku kasar. Aku sudah menahan diri sebisa mungkin tapi kau terlalu menggoda."

Xavi kemudian mulai memasukkan miliknya dan menghentak dengan kasar

"Aahhh..." teriak Archel.

"Maaf... maaf... aku minta maaf." Xavi terlihat meneteskan air mata.

"Kenapa malah kau yang menangis." Ucap Archel.

"Aku menyakitimu. Aku membuatmu menangis."

'Tapi kau juga menangis.' Batin Archel.

"Tidak apa, kau bisa melanjutkan. Jangan menangis."

'Kenapa aku juga harus menghiburmu.' Batin Archel

"Astaga Xavi, aku rasa kau harus berhenti menangis." Ucap Ray.

"Benar kata Ray, aku tak apa. Kau bisa melanjutkan."

Meski tadinya Archel sempat takut dan tak lercaya dengan air mata Xavi, karena mau bagaimanapun Xavi jyga termasuk seorang pembunuh.

Namun, setelah dirinya kembali ke mansion dan mendengarkan penjelasan mereka muka Xavi kembali terlihat seperti anak anjing di mata Archel.

Xavi pun melanjutkan gerakannya secara cepat dan sedikit kasar.

Archel sebisa mungkin menahan air matanya agar anak itu tidak ikut menangis.

"Ughhh... Ahhh... Disanahh... Xavi lebih cepathh.... disana... aghh..."

"Ughh... sempit sekali." Ucap Xavi

"Aku akan keluar." Lanjutnya.

"Aku... aku juga akan keluar." Ucap Archel.

"Aagghhh..." mereka keluar bersamaan

"Maaf kalau aku terlalu kasar " Xavi kemudian mencium bibir Archel dengan lembut dan perlahan mengeluarkan miliknya dari lubang Archel.

Xavi kemudian menyingkir dan membiarkan Arthur menggantikan tempatnya.

Arthur pun meletakan Archel di pelukannya.

"Jika kau lelah istirahat saja. Aku tidak apa apa jika hanya mendapat ciuman." Ucap Arthur.

"Tidak, aku harus bersikap adil. Lakukan saja aku masih kuat."

"Baiklah kalau begitu, aku akan melakukannya dengan lembut."

Ucapan Arthur sama sekali bukan kebohongan

Dia benar benar memperlakukan Archel dengan lembut.

Arthur memasukkan miliknya pelan pelan sambil mencium bibir Archel dengan lembut agar Archel tidak begitu fokus dengan rasa sakit di bagian bawahnya.

"Ahh... ayo bergeraklah." Pinta Archel.

Arthur bergerak perlahan yang membuat Archel frustrasi.

"Lebih cepathh... lebih dalam lagi... cepathh." Ucap Archel.

I'm A Bottom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang