Chapter 02

21K 1.7K 63
                                    

Maaf kalau typo berserakan....
.

.

Author POV

"Gue dimana? Perasaan tadi gue masih mimpi pacaran sama Rey kok pas bangun ada disini."

"Ahh, pasti ini mimpi." Ucapnya positif thinking.

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan wanita dengan balutan baju pelayan.

Wanita itu langsung kaget setelah melihatnya.

"Tuan anda sudah bangun, tunggulah Tuan Duke saya akan memanggil dokter."

"Tuan Duke? Siapa dia?"

"Ke kamar mandi dulu lah."

Setelah mengedarkan pandangan akhirnya dia menemukan letak kamar mandi.

Setelah mencuci muka dia kemudian ingin kembali ke kasur dan tidur.

Barangkali kalau nanti bisa bangun kan ya.

Namun saat melihat kaca dia sedikit bingung.

"Muka siapa nih. Loh kok ngikutin gerakan gue. Jangan-jangan.... wah wah mimpi apaan ini anjir." Ucap Rion terkejut dan tak sengaja jatuh ke belakang.

"Bokong gue sakit... aset gue sebagai uke nih. Jangan sampai tersakiti harusnya."

"Ehh tunggu bentar...." Ucapnya sambil loading.

"Kok sakit. Jangan-jangan ini bukan mimpi. Loh eh kok gue bisa disini dan ganti muka. Ini kenapa anjir."

"Tunggu tunggu kalau dilihat mukanya kaya ngga asing. Siapa ya?"

"Tuan Duke kenapa anda bangun. Apakah anda sudah sehat? Tidak ada yang sakit kan?"

"Tuan Duke silahkan berbaring ke kasur." Ucap dokter sambil membantunya kembali ke kasur.

Setelah itu dokter mulai memeriksa keadaannya.

"Anda siapa? Aku siapa?" Ucap Rion bingung.

"Dokter kenapa tuan tidak ingat dirinya."

"Mungkin dia masih syok atas apa yang terjadi."

"Tuan anda adalah salah satu Duke di kekaisaran ini. Orang memanggil anda Duke Aglais."

'Tunggu bentar. Duke Aglais jangan bilang gue jadi orang kejam itu? Ngga mau gue kan pingin jadi uke.' Batin Rion frustrasi.

"Apakah anda sudah ingat tuan?"

'Harus bersikap kaya Duke.'

"Sudah, sekarang bagaimana kondisiku?" Ucapnya.

"Anda sudah lebih baik. Luka di kepala anda juga mulai mengering."

"Oh ya berapa lama aku tertidur."

"1 bulan tuan." Ucap dokter itu.

"Kalau begitu kalian pergilah. Aku mau istirahat."

Setelahnya mereka berdua pun pergi.

"Tuan kalau butuh sesuatu bunyikan saja lonceng itu." Ucap pelayan.

Sepeninggalan mereka berdua, Rion rasanya pingin nangis.

'Huwee, gue bukannya sedih karena bakal metong tapi gue sedih kenapa gue masuk ke tubuh Duke Aglais yang jelas-jelas kaya seorang dominan.' Batin Rion.

"Dahlah gue tidur aja barangkali dapat ingatan dari Duke ini."

Dan benar saja saat tidur dia tidak mendapatkan ingatan apa-apa.

Saat bangun Rion sangat kesal.

"Jadi cerita transmigrasi yang dapat ingatan pemilik tubuh tuh bohong. Kalau bener gue pasti dah dapet. Tapi ini sama sekali ngga."

I'm A Bottom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang