Chapter 16

12.6K 1.3K 23
                                    

Akhirnya selesai juga ngetiknya

Maaf ya kalau lama

Author keasyikan berhibernasi....

.

Maaf kalau ada typo

.
.

Author POV

Mereka berenam bangun di sore hari.

Setelah bangun mereka memutuskan kembali ke kamar masing-masing untuk mempersiapkan diri sambil menunggu makan malam.

Xavi sedari tadi terus menampilkan wajah yang sumringah tanda dia sedang bahagia.

Sementara harem yang lain ada perasaan iri karena belum pernah diajak tidur bersama Archel kecuali Arthur karena dia pernah sekali tidur bersama Archel.

Archel yang sudah selesai mandi dan berganti pakaian dia memilih untuk duduk santai sambil membaca buku.

"Novelnya ngga menarik. Masa cerita romance nya gitu gitu aja sih. Cerita bangsawan yang mencintai rakyat biasa."

"Konfliknya sangat jelas dapat ditebak yang tidak jauh dari susahnya mendapatkan restu orang tua."

"Untungnya Archel yatim piatu jadi ngga ada drama saat nikah sama Jace dan Gavin."

"Tapi dilihat-lihat Jace dan Gavin memiliki kemampuan setara bangsawan. Di novel pun karena kemampuan dan jasa nya bagi negara mereka dihadiahi gelar bangsawan oleh kaisar."

"Meskipun hanya gelar baron dan viscount. Tapi kan itu sudah sangat hebat."

"Kalau sekarang mereka punya gelar bangsawan pasti akan sibuk mengurus wilayahnya."

"Rey, Arthur dan Xavi meskipun bangsawan mereka bukan penerus keluarga jadi tidak akan memikirkan urusan wilayah."

"Apa gue buat mereka berlima ngurus wilayah duke yang luas ini aja ya?"

"Kira-kira mereka mau ngga ya? Gue kan udah sering manfaatin mereka."

"Tapi gue kan ngga sehebat Archel dalam mengurus wilayah. Gue juga ngga mau pusing-pusing ngurus wilayah. Udah dulu pusing memikirkan pelajaran sekolah yang ngga ada habisnya masa sekarang harus pusing ngurus wilayah juga."

"Udah gue putusin kalau gue bakal jadi istri yang diam dan jadi beban suami."

"Maaf ya Archel, gue bukan lo jadi jangan marah kalau kelakuan gue begini. Lagian tubuh lo dah jadi milik gue jadi ya suka suka gue."

Begitulah monolog Archel pada sore itu.

Untung saja para pelayan sedang pergi jadi tak ada yang mendengar racauan tak jelas itu.

Karena sudah bosan membaca, Archel memutuskan pergi jalan-jalan.

Udara sore hari sangat cocok untuk jalan-jalan mengelilingi taman.

Saat sedang santai sendirian tiba-tiba Archel dikagetkan dengan sebuah pelukan dari arah belakang.

'Asu! Untung gue belajar ngumpat dalam hati kalau kaget. Bisa terjadu masalah kalau gue ngumpat di dunia ini.' Batin Archel.

Archel baru saja ingin memarahi orang yang mengagetkannya tapi saat tahu siapa dia Archel langsung mengurungkan niatnya.

Ternyata yang memeluknya adalah bayi besarnya alias Xavi.

"Kau mengangetkanku saja. Ada apa Xavi?" Tanya Archel sambil mengusap kepala Xavi yang diletakan di bahunya

"Tidak ada apa-apa. Tadi aku lihat Archel sedang jalan-jalan sendiri dari jendela kamar jadinya aku menyusul." Ucap Xavi sambil melepaskan pelukannya.

I'm A Bottom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang