Saya kembali lagi mumpung masih ada inspirasi
.
Maaf kalau ada typo....
.
.
Author POV
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan membuat punggung remaja jompo seperti saya pegal, akhirnya mereka berenam sampai di kota Sydra.
"Akhirnya sampai juga. Punggungku pegal sekali."
"Bagaimana jika pulangnya naik kereta kuda saja." Ucap Arthur
"Tidak usah nanti lama."
"Ayo kita mulai penyelidikannya." Ucap Archel.
Setelah menitipkan kuda, mereka mulai jalan kaki menyusuri jalan menuju ke pelabuhan.
"Semua nampak normal. Tidak ada tanda-tanda perdagangab ilegal." Bisik Rey kepada Archel.
"Mereka tidak tahu kita akan datang kan?" Tanya Archel
"Seharusnya tidak tahu. Kalau mereka tahu maka anda sudah disambut tadi." Ucap Gavin
Setelah perjalanan sekitar 30 menit akhirnya mereka sampai di pelabuhan.
"Lebih baik kita berpencar untuk mencari bukti." Ucap Arthur.
"Gavin dan Xavi ke sebelah kanan, Aku dan Rey ke sebelah kiri dan Archel dengan Jace bisa menyelidiki di pusat perdagangan karena disana mungkin lebih aman." Ucap Arthur.
"Ide bagus. Ayo semua laksanakan tugas kalian."
Mereka pun kemudian berpencar.
"Dimanakah mereka bersembunyi?" Ucap Rey
"Ayo kita lihat di gang sebelah sana." Ajak Arthur.
Disisi lain Gavin dan Xavi.
"Bagaimana malam mu dengan Archel? Apa saja yang kalian lakukan?" Tanya Gavin.
"Hanya berbicara lalu tidur."
"Kau tidak melakukan hal aneh kan?"
"Tidak kami benar-benar tidur."
"Baiklah aku hanya mengkhawatirkan kalian saja." Balas Gavin sambil terus berjalan.
Sebenarnya Gavin iri tapi harga dirinya setinggi langit jadi dia tak mau membicarakannya.
Akhirnya mereka berdua pun diam saja selama perjalanan penyelidikan.
"Arthur bukankah lebih baik bertanya kepada orang?" Ucap Rey.
"Nyonya saya kan bukan dari daerah sini jadi saya penasaran dan ingin bertanya pajak yang harus anda bayar berapa? Aku penasaran apa setiap wilayah pajaknya sama atau berbeda." Rey menggunakan kemampuan bersosialisasinya untuk bertanya pada seorang pedagang barang bekas di sekitar pelabuhan.
"Ohh kalian berdua seorang pendatang."
"Iya nyonya, kami baru di kota ini. Hey, ucapkan salam." Ucap Rey sambil menyuruh Arthur memberi salam pada wanita paruh baya.
"Salam nyonya."
"Kalian anak muda yang sopan. Pajak yang kita bayar adalah 10 koin emas setiap 3 bulan."
"Itu untuk setiap keluarga. Bahkan yang tidak bekerja juga harus membayar pajak." Ujar seorang laki-laki disana menimpali ucapan perempuan itu.
"Wow, bukankah itu sangat tinggi."
"Kau benar, daganganku saja tidak pernah mencapai keuntungan sebesar itu."
"Duke Aglais sangat serakah, dia sungguh kejam menaikkan pajak sebesar itu untuk rakyat jelata seperti kami." Ucap laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Bottom (END)
De TodoGue tuh uke bukan seme.... . . Seorang uke sejati yang masuk ke komik dan menjadi tokoh yang dianggap seorang dominan oleh pembaca dan memiliki akhir yang tragis. "Gue tuh ngga bisa jadi seme." ⚠️ Jangan promosikan di sosial media atau platform apap...