Bab 14. Bertemu Khrisna

2.6K 245 3
                                    

Gimana kabarnya para readers?
Makasih ya udah mau mampir.
Happy reading, jangan lupa kasih dukungan ya, terimakasih banyak 🥰

Sudah dua hari lamanya Sara demam tinggi, tubuhnya terasa dingin, kepalanya benar-benar pusing, bahkan ia tak berselera makan.

Kemarin setelah ia pingsan, Parasurama dengan panik langsung membawa Sara ke tabib untuk meminta pengobatan.
Kini gadis itu harus beristirahat total,
Ia terbaring di ranjang ditemani oleh seorang pemuda, sedangkan Parasurama sedang membersihkan mayat iblis yang kemarin ia tinggalkan.

Pemuda itu mengompres dahi Sara berulang-ulang. Bahkan Pemuda itu menyuapkan bubur dengan telaten,

"Maaf ya Karna, aku merepotkan mu lagi." Suaranya terdengar parau.

"Tidak masalah Sara, kau kan sahabat ku. Wajar bila kita saling membantu. lagipula mengapa kau itu mudah sekali demam? Padahal kau kan berjiwa dingin." kata Karna sambil tersenyum jahil.

"Heh sembarangan! Aku berjiwa panas hehe" timpal Sara.

Tapi memang benar yang dikatakan Karna, tubuh Sara bersuhu segar mungkin karena ia jelmaan dari Sang Dewi Hujan. berbanding terbalik dengan tubuh Karna yang bersuhu hangat, karena ia Putra dari Sang Dewa Matahari.

"Sebenarnya apa yang terjadi kemarin malam?" Tanya Karna, ada perasaan menyesal dalam dirinya. Bagaimana bisa ia tak melindunginya ketika gadis itu  dalam bahaya.

"Hanya iblis biasa menyusup."

"Begitukah? Kau sungguh tidak apa-apa? Apakah iblis itu sangat menakutkan hingga kau jatuh sakit." Tanya Karna membuat Sara melongos, Sara langsung jatuh sakit setelah melihat siluman.

"Iya sangat menakutkan, tapi tenang saja ada Tuan Guru yang melindungi ku. Kau juga menjagaku kan?"

"Tentu saja. Saya sungguh tidak suka melihatmu sakit, saya akan berlatih lebih giat agar mampu melindungi mu."
Kata Karna serius.

***

Kepala si pelayan yang tak berdosa itu menggelinding ke tanah, darahnya menodai ruangan singgasana, aroma amis itu memenuhi seluruh ruangan.
Ia baru saja menjadi lampiaskan amarah dari sang Raja kejam dan sewenang-wenang itu.

"Bodoh!! Si Patana itu mengapa malah gagal melakukan tugas sepele seperti ini! Padahal hanya membunuh seorang gadis ingusan, dan siapa yang membunuhnya?" Bentaknya, ini sudah ketiga kalinya ia mengutus iblis untuk membunuh gadis itu.

"Ampun Yang Mulia Raja Kangsa, ia tewas mengenaskan di tangan Resi Parasurama." Kata seseorang dibalik penutup wajahnya.

"Jadi gadis ingusan itu murid begawan Parasurama."

"Benar Yang Mulia, tapi yang anda sebut sebagai gadis ingusan itu bukanlah gadis sembarangan. Bahkan Patana pun terbakar ketika menyentuhnya." Kata seseorang yang menggunakan tudungnya.

"Selain gadis itu, siapa lagi yang paling disayangi oleh Basudewa Krishna?"

"Ada dua wanita yang paling disayangi oleh nya, Radha dan gadis itu."

Kangsa menyeringai, ia telah memikirkan cara untuk membunuh orang yang paling dikasihi malaikat maut nya.
"Jadi begitu, panggilkan aku iblis ular, dan segera persiapkan pemujaan untuk Dewi Kali." Perintah Kangsa sambil tersenyum mengerikan.

***

Krishna mengejar iblis ular yang baru saja mencelakai Radha nya, beruntungnya kekasihnya itu telah mendapatkan pertolongan di Vrindavan dengan bantuan Balarama.

Kini Krishna mengejar iblis itu yang melarikan diri darinya. Terlihat jelas bahwa ular itu akan pergi ke target selanjutnya, yaitu adiknya Sara.
Krishna menyesal harusnya ia tak menemui Sara diam-diam, harusnya ia tak bertukar surat padanya. Kini adik tersayangnya malah juga diincar oleh musuhnya.

Second Life SARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang