Bab 15. Rahasia Sara

2.4K 245 9
                                    

Pertama-tama terimakasih udah mampir ya temen-temen,
Selamat membaca
Jangan lupa tekan vote dan komentar terimakasih 😉😘

Seorang gadis itu memojokkan seorang pria, ia menatap lekat pria yang tengah menunduk menghindari tatapannya.

"Siapa aku sebenarnya?" Tanya gadis itu, wajahnya tak menampilkan ekspresi ceria melainkan ekspresi serius yang menciutkan lawannya.

"Kau harus mencari tahu siapa jati dirimu. Itu bukan hak ku memberi tahu." jawabnya enteng.

"Padahal kau mengetahuinya, tapi kau lebih memilih merahasiakan kebenaran pada seseorang yang sedang bingung akan dirinya." Balasnya tajam.

"Bukan begitu Ara, aku tidak mau kau membenc..ah maksudku. kau harus menemukan kebenaran dirimu sendiri, cepat atau lambat kau akan menemukan jawaban yang kau cari."
Jawab Krishna sedikit gelalapan tapi dengan segera ia menemukan ketenangannya.

"Sara! Ingat jangan merubah garis takdir yang telah ditentukan, kau tahu kan apa yang akan terjadi kedepannya? Maka dari itu jangan merubah rencana para Dewa!" Lanjutnya lagi, nadanya penuh penekanan. Ia punya firasat bahwa adiknya akan merubah takdir dunia ini.

"Lalu? Apakah aku harus pasrah
saat aku tewas mengenaskan sebagai tumbal kekalahan suami dan para kakakku nantinya?" Tanya Sara.

Takdir putri Dursala sangat tragis, ia di tumbalkan oleh para Dewa sebagai bukti kekalahan dari suami nya Jayadrata dan para Kurawa.

"Aku tidak akan membiarkannya!
Setelah aku melakukan tugasku untuk membunuh Kangsa dan membangun kerajaan Dwaraka hingga makmur.." Ucap Krishna terhenti, lalu ia menatap mata indah adiknya dengan tatapan penuh tekad,
"Aku akan menjemputmu agar kau terus berada disisiku!" Katanya lagi.

"Kenapa tidak dari dulu?" Tanyanya.

"Kau tak akan aman bila bersamaku saat ini Ara, aku memiliki banyak musuh yang ingin membunuhku. Apalagi aku belum memiliki kekuasaan untuk melindungi mu." Jawab Krishna sedih.

"Hah" Sara menarik napasnya, ia mencoba memahami dan mengerti apa yang sedang dialami kakaknya, ia paham bila berada di posisi kakaknya. Kakaknya juga memiliki banyak beban dipundaknya.

"Baiklah, aku percaya padamu kak. Kalau kau terluka jangan sungkan untuk meminta pengobatan padaku lagi."
Mata biru itu mulai melembut.

"Ara. Aku menyayangimu. Hanya tinggal ibu, Balarama dan kau yang aku punya."
Krishna memeluk Sara seerat mungkin, ia begitu menyayangi adiknya. Bahkan kalau perlu ia akan mengobrak-abrik kahyangan bila takdir buruk putri Dursala tetap terjadi.

"Aku juga selalu menyayangimu Kak Ris. Apapun yang terjadi."

3 hari kemudian Krishna pergi meninggalkan kediaman Parasurama, ia kembali ke Vrindavan untuk melanjutkan tugasnya.

***

Kedua orang itu menjadi pusat perhatian di sebuah Kasino yang berada di jalan tikus, mereka tengah bermain judi.
Begitu banyak koin-koin emas di atas meja sebagai harta taruhan mereka berdua. Bahkan orang-orang yang mengelilingi mereka pun bersorak untuk jagoan mereka masing-masing.

Jagoan pertama, ia seseorang misterius yang menggunakan tudung dan cadar, hanya memperlihatkan mata Shappire nya saja.

Sedangkan jagoan yang kedua, ia seseorang yang menggunakan topeng.
Ia memiliki tatapan mata yang penuh keserakahan dalam menumpuk harta, itu bisa dilihat dari tubuhnya yang gempal dan penuh kemewahan seperti babi berkalung emas perhiasan. Ia duduk dengan angkuh sambil merangkul kedua wanita bordil disisinya.

"Kau pikir kau bisa mengalahkan ku?" Tanyanya angkuh, matanya menatap remeh pada lawannya.

"Kita lihat saja" jawab gadis itu.

Second Life SARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang