Bab 16. Persahabatan Karna dan Sara

2.3K 243 6
                                    

Hello guys selamat membaca, jangan lupa vote dan komen ya..
makasih🥰
.
.
.
.
.
Seorang gadis remaja itu merentangkan busurnya, rambutnya yang sehalus sutra berkibar dimainkan angin, Lalu mata biru safir nya yang tengah fokus membuat nya terlihat bagaikan Dewi pemanah. hingga mampu membuat pemuda disebelahnya tak bergeming menatapnya.

Anak panahnya menancap tepat di titik merah, membuat pemuda disebelahnya tak mau kalah.

Anak panah pemuda itu menancap tepat di titik merah, membelah anak panah milik gadis itu.

Pemuda itu segera tersenyum angkuh, lalu ia berjalan kearah gadis itu,
"Mari berlomba siapa yang mendapatkan buruan paling banyak maka ia yang akan menang." tantang Karna.

"Baiklah. Ayo kita persembahkan hasil buruannya pada Tuan Guru." Kata Sara,
Ia menerima tantangan Karna, walaupun sebenarnya ia yakin kalau dirinya akan kalah.

Pertama, karena kemampuan memanah Karna ada di atasnya,
kedua, Sara tidak suka membunuh hewan ia masih takut akan kejadian Pandu. Maka dari itu sebaiknya ia memburu ikan saja.

Mereka mulai berpencar, Karna dengan semangat mulai menunjukkan hasil latihan memanahnya siang dan malam.

Beberapa jam kemudian...

Hari mulai sore, Sara berhasil membawa banyak ikan di tangannya. Tanpa ia sadari seekor burung terbang tergesa dan hinggap di bahunya.

"Lihat Shiroi, aku juga akan membagi ikan ini untukmu." Kata Sara dengan senang. Tapi burung itu tak mengubrisnya ia malah menarik pakaian Sara dengan paruhnya, dan terbang berputar seakan menyuruhnya untuk mengikutinya.

"Apa sesuatu yang buruk terjadi?"
Burung itu mengangguk.

***

Karna begitu bersemangat, hingga dia tidak sengaja membunuh seekor anak sapi yang salah mengira dia rusa atau binatang lain. Sapi itu dimiliki oleh seorang Brahmana, Karna sadar akan kesalahannya iapun bersipuh dan meminta maaf bahkan ia akan mengganti sapi yang tak sengaja ia bunuh.

Tapi Brahmana itu tak mengampuninya,
Bahkan Brahmana itu terlihat sangat marah, matanya menatap penuh kemurkaan pada Karna.

Brahmana menunjuk Karna dengan jari telunjuknya, dengan emosi yang meluap ia mengutuk Karna,
"Anda telah membunuh hewan yang tidak berdaya ketika dia tidak mendapat informasi. Anda membunuhnya dari belakang ketika dia tidak tahu akan pembunuhan. Suatu hari Anda juga akan dibunuh dengan cara yang sama, anda akan dibunuh oleh seseorang ketika konsentrasi Anda..." Ucapan Brahmana itu terhenti.

"Hentikan Brahmana!" Sara datang menghampiri mereka, ia berdiri di depan Karna yang tengah bersipuh memohon ampun.

Sara marah melihat sahabatnya yang bersipuh tak berdaya, apalagi sahabatnya akan dikutuk dengan kematian yang tragis.

"Beraninya kau!" Brahmana itu menatap nyalang pada gadis rupawan itu.

"Atas hak apa kau mengutuknya, kau bukan orang tua nya jadi kau tak berhak mengutuknya!" Kata Sara, ia sedikit meninggikan suaranya.

"Dia membunuh anak sapiku." teriak Brahmana itu tak terima.

"Tapi ia tak sengaja, dan iapun sudah meminta maaf bahkan akan mengganti anak sapi mu. harusnya bila sapi itu hewan peliharaan mu, kau harus merawatnya dengan baik bukan malah membiarkannya berkeliaran di hutan tempat pemburuan." Balas Sara.

"Kurang ajar!! Kau pikir dari kasta mana kau berasal?! hingga berani menceramahi seorang Brahmana." Brahmana itu semakin murka.

"Sara hentikan! Kau bisa dikutuk oleh nya." Karna terlihat cemas, ia cemas Sara akan mendapatkan kutukan, kutukan seorang Brahmana selalu ampun.

Tapi gadis itu tak bergeming,
"Kalau anda ingin mengutuk saya, kutuklah saya, asal jangan sahabat saya." kata Karna.

Second Life SARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang