23

2K 164 1
                                    

♡♡

Pagi ini ketika membuka mata, sebuah pemandangan luar biasa menyapa indranya.

Sebenarnya ini tidak bisa dikatakan masih pagi, karna sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 11 lewat 23 menit.

Seketika semua ingatan kejadian tadi malam berputar di otaknya.

Mengingat itu semua, Renjun antara senang dan malu bercampur menjadi satu.

Tangannya secara perlahan merapikan anak rambut yang menutupi wajah Haechan.

Kok gue baru tau sih kalo mas ternyata secakep ini anjengg, pantes aja banyak banget yg ngincer ni org mau di jadiin pacar atau suami. Tapi tetep gue sih pemenangnya heheheh😏

Renjun hampir saja teriak ketika tangan Haechan yang berada di pinggangnya semalaman itu menariknya lebih dekat.

"Masih pagi jangan ngelamun dek." Demi kerang ajaib milik sepongebob, suara serak khas bangun tidur milik Haechan membuat Renjun ingin menangis.

Seksi banget anjing suaranyaaaa, mau gue jadiin alarm bisa gak sihhhhhh😭😭

Kedua mata Haechan terbuka, ia tersenyum lebar melihat Renjun di hadapannya.

"Indah banget pemandangan mas pagi ini, hehehe." Wajah Renjun sudah pasti memerah tidak perlu ditanya.

Ia sembunyikan wajahnya di pelukan Haechan.

"Mas jangan gitu dongggg, masih pagi mau bikin aku jantungan kah??" Rengek Renjun yang malah membuat Haechan semakin gemas terhadapnya.

"Kamu kenapa gemesin banget sih, ini masih pagi sayang."

"Mas!!"

Haechan semakin mengencangkan tawanya.

Udah cukup ye anjing lo manggil gue pake dek, sekarang lo tambah lagi panggilan jadi sayang. Bunuh ajaa gue njinggg.

"Udah ah mas ngeselin banget, males aku sama kamu."

"Iyaa iyaa maaf yaa." Kecupan di dahi Haechan berikan sebagai permintaan maaf.

"Mas,"

"Hm"

"Kita jadi piknik kan?"

"Jadi sayang, kamu mau pergi jam berapa?"

"Sekarang aja gimana?"

"Jam berapa sekarang?"

Renjun lepaskan pelukannya dan mengambil handphone miliknya.

"Jam 11 lewat mas."

"Loh udah siang ternyata, aku pikir masih pagi hehehe. Kalo gitu kamu sekarang mandi dulu,"

Renjun tersenyum senang dan mengangguk, namun ketika baru mau melangkah turun dari kasur, suara kicauan burung tiba-tiba tergantikan dengan suara air yang berjatuhan dengan deras.

Jangan tanya lagi bagaimana ekspresi Renjun maupun Haechan.

Mereka saling memandang keluar jendela Renjun.

Hujan turun dengan derasnya tanpa aba-aba.

"Mas..."

🪐🪐

Should I? [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang