♡♡
"Makan yang banyak ya sayang. Nak ayoo tambah lagi capcay nya, itu kesukaan Renjun. Kamu sukanya makan apa?"
"Saya makan apa saja tante."
"Lohh, kok manggilnya tante sih, panggil Mamah aja kayak Renjun ya."
Haechan mengangguk sembari tersenyum.
"Iya mah."
Lihatlah kalian, wajah Wendy teramat sumringah saat ini, berbeda dengan wajah sang anak yang sedang menunjukan ekspresi anehnya.
"Renjun, makannya buruan gak usah banyak tingkah kamu disitu." Ucap sang papah yang melihat ekspresi aneh Renjun.
"Iyaa"
••
"Jadi apa yang kamu bicarakan di grup tadi sore benar Renjun?"
Demi bumi dan seisinya, Renjun yang mendapatkan pertanyaan dari sang papah membuatnya kembali mual dan mules.
"Iya pah, Renjun mau di jodohkan dengan Donghyuck."
"Kamu sedang tidak ngeprank kan?"
"Ya enggak lah pah, kira ini lagi syuting apaan pake segala prank. Kalo prank mah ngapain aku manggil Donghyuck kesini?"
Chanyeol anganggukkan kepalanya.
"Tapi kamu ini kok tidak sopan ya?"
"Hah? Tidak sopan gimana pah?"
"Yaiya kok kamu manggil Donghyuck cuma nama? Dia kan lebih tua ketimbang kamu."
"Tidak apa-apa om, saya yang meminta Renjun memanggil senyaman dia saja."
"Loh kamu juga, kok gak sopan?"
"Maaf om gimana?"
"Itu, kamu masa panggil istri saya dengan mamah tapi manggil saya om? Panggil papah juga dong."
"Baik pah."
Senyum Chanyeol mengembang, "baik kalo gitu nanti akan saya bicarakan dengan orang tuamu mengenai tanggal pertunangan kalian."
"Sudah jam segini, kalian mau nginep apa gimana?"
"Aku balik apart pah sama Lele."
"Yaudah, itu mobil kamu udah papah suruh pak Suryo bawa, kamu balik bareng Donghyuck ya? Boleh kan Donghyuck?"
Sepertinya lain kali ia akan mengantongi kunci mobilnya sendiri. Papah dan mamah nya ini sangat menyebalkan sekali.
Donghyuck mengangguk, "Iya gak apa-apa pah, biar Renjun saya antar pulang saja."
"Oke kalo gitu, hati-hati ya kalian."
••
"Le, masuk duluan aja ada yang mau gue omongin dulu."
Lele hanya mengangguk "Duluan ya bang Haechan."
Haechan tersenyum dan mengangguk memperhatikan Lele yang baru saja turun dari mobilnya dan masuk kedalam gedung apartemen.
"Ada apa Renjun?"
Renjun hanya diam.
Tidak, sebenarnya dia sedang berfikir sedari tadi.
"Jujur coba sama gue,"
"Hm?"
"Gue ini gak sopan ya?"
"Maksudnya?"
"Lo mau di panggil apa deh kalo gitu? Kak? Om? Mas? Mas aja kali ya lebih bagus, gimana?"
Haechan diam sambil memperhatikan Renjun yang kini menatapnya juga.
"Mas Haechan?"
'Ini kalo saya cium sekarang, bakal di bunuh gak ya saya? Bibirnya kok bisa Pink gitu ya?'
"MAS!!"
"Eh iya maaf, kenapa?"
"Ini jadinya gue manggil lo apa?? Mas ajalah ya?"
Haechan mengangguk, "Iya Renjun, kamu mau saya panggil dek juga kah?"
'Bocah gemblung dikira gue kuat kali ya! Gue ini mbti nya mlyt alias MELEYOOTT!'
"Terserah lo aja deh, gue masuk dulu. Hati-hati dijalan, besok gak usah tiba-tiba ngejemput gue karna besok gue di jemput manager gue, byee"
Renjun buru-buru turun dari mobil, berlari masuk kedalam gedung dengan tangan yang memegang kedua pipinya yang memerah.
"Tapi kan besok hari Minggu.."
Meninggalkan Haechan yang sebenarnya juga memiliki nasib yang sama, tapi karna didalam mobil itu gelap jadi tidak keliatan pipi merahnya.
"Udah gila kali ya tu orang, apa maksud gue di panggil dek? Emang gue adeknya apa? Ini juga pipi gue napa panas banget sih anj"
🪐🪐
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I? [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ] ✔
Ficção Adolescenteᴅɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ ‼️ • [ᴄᴇʀɪᴛᴀ ʙxʙ] • [ɪɴɪ ᴄᴜᴍᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ᴋᴀʀᴀɴɢᴀɴ ᴊᴀᴅɪ ɢᴀᴜsᴀʜ ᴅɪ ʙᴀᴡᴀ ᴋᴇ ʀᴇᴀʟ ʟɪғᴇ!!] • [ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴅɪ ᴊɪᴘʟᴀᴋ ᴋᴀʀʏᴀ sᴀʏᴀ ʏᴀᴋ!] • penulisan dan bahasanya masih berantakan banget ᴀʏᴏ ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴘᴀᴅᴀ ʟᴜᴘᴀ ɴɢᴀsɪʜ ᴠᴏᴛᴇ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ɴʏᴀᴀ (☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞ _____ Re...