♡♡
"Dek, udah dong ngambeknya." Haechan kini masih berusaha membujuk Renjun yang sedari tadi menggulung dirinya di dalam selimut tebalnya.
"Aku gak ngambek ihh!"
"Yaa kalo gak ngambek keluar dong dari selimutnya, kamu nanti sesak loh."
"Mas.." Wajah Renjun kini sudah memerah dengan mata yang sedikit sembab.
Haechan yang melihat itu langsung membawa Renjun kepelukan nya.
"Sayangku udah yaa sedihnya, kalo mau besok deh kita piknik yaa."
Diusapnya lembut rambut sang tunangan dan sesekali diciumnya dengan penuh kasih sayang.
"Gamau besok. Aku gamau kamu bolos kerja cuma buat piknik gajelas sama aku."
Haechan tangkup kedua pipi Renjun, "Ngomong apa sih kamu tuu, sesuatu yang menyangkut kamu itu gaada kata 'cuma' nya. Aku gak suka ya kamu ngomong kayak gitu lagi."
"Aku nya jangan dimarahin ihhh" Renjun peluk lagi beruang raksasa miliknya itu, meneggelamkam wajahnya pada dada Haechan.
"Aku gak marahin kamuuu nyaa, maaf yaa sayangkuu."
Untuk beberapa saat yang Haechan lakukan hanyalah mengusap lembut punggung Renjun dan sesekali mengecup puncak kepalanya.
"Sayang, lepasin dulu yaa peluknya. Aku mau buatin kamu makan siang dulu, ini udah mau jam dua belas loh kamu belum sarapan juga."
"Gamau, mau pelukan aja." Ucap Renjun yang terdengar sangat pelan.
"Iya nanti pelukan lagi kita nya, setelah kamu makan yaa."
Renjun menggeleng pelan.
Haechan hela nafasnya pelan. "Sayang jangan gitu, nanti kamu malah sakit. Habis makan pelukan lagi kita, janji."
Tak ada respon yang diberikan oleh Renjun, yang ada hanyalah suara nafas Renjun yang teratur.
Renjunnya tertidur.
Dengan perlahan Haechan lepas pelukan Renjun, dan membaringkan tubuhnya dengan hati-hati agar tidak terbangun.
Ia kecup pelan kening sang tunangan, dan turun dari kasur secara perlahan, membenarkan selimut Renjun sebelum ia keluar dari kamar.
••
"Mas?"
Haechan menengok kepalanya ke belakang, mendapati sang tunangan yang sedang berdiri sembari mengucek matanya.
"Sayang, udah bangun? Duduk dulu ya, ini bentar lagi selesai."
Renjun duduk, mengikuti perkataan Haechan.
"Sayang, disitu ada air diminum dulu kamu biar gak seret." Renjun mengangguk sembari menuangkan air kedalam gelasnya.
Tak lama Haechan datang dengan dua piring chiken katsu curry yang baru saja dibuatnya.
"Maaf ya dek, aku cuma buatin makan siang dengan ini aja." Haechan duduk kan dirinya di kursi depan Renjun.
Renjun tersenyum, "gapapa mas, harusnya aku yang minta maaf karna gak masak, malah kamu yang masakin aku. Maaf ya."
"Aku senang kok masak buat kamu, dihabiskan yaa." Diusapnya lembut rambut Renjun.
Renjun mengangguk, "nanti pokoknya aku yang cuci piring ya, kalo gak aku gamau ngomong sama kamu."
"Iya sayang iya, udah ayo dimakan."
🪐🪐
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I? [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ] ✔
Teen Fictionᴅɪsᴄʟᴀɪᴍᴇʀ ‼️ • [ᴄᴇʀɪᴛᴀ ʙxʙ] • [ɪɴɪ ᴄᴜᴍᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ᴋᴀʀᴀɴɢᴀɴ ᴊᴀᴅɪ ɢᴀᴜsᴀʜ ᴅɪ ʙᴀᴡᴀ ᴋᴇ ʀᴇᴀʟ ʟɪғᴇ!!] • [ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴅɪ ᴊɪᴘʟᴀᴋ ᴋᴀʀʏᴀ sᴀʏᴀ ʏᴀᴋ!] • penulisan dan bahasanya masih berantakan banget ᴀʏᴏ ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴘᴀᴅᴀ ʟᴜᴘᴀ ɴɢᴀsɪʜ ᴠᴏᴛᴇ ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ɴʏᴀᴀ (☞ ͡° ͜ʖ ͡°)☞ _____ Re...