40

1.3K 129 12
                                    

♡♡

"Hati-hati, lo yakin gamau gue temenin?" Haechan menggeleng.

"Gue bisa sendiri, lo cukup doain semoga gue dateng dengan kabar baik."

Jeno mengangguk.

"Pasti, gue pasti doain semoga semuanya lancar dan lo datang dengan kabar baik."

"Thanks, gue masuk dulu."

"Iya, kabarin kalo udah sampai."

Haechan mengacungi jempol.

••

"Jaemin, pesen tiket balik dah."

Jaemin yang sedang mengunyah rotinya langsung berhenti dan menatap Renjun yang baru keluar dari bilik kamar mandi.

"Seminggu lagi aja udah, mau ngapain sih cepat-cepat."

"Ya emangnya gue gak ada kerjaan apa?"

"Kerjaan lo udah di reschdule semua sama Jaemin."

"Serius lo?"

Jaemin mengangguk.

"Santai aja udah, lagian kita juga udah jarang banget liburan bertiga begini kan." Ucap Yangyang dan Jaemin menyetujui nya.

Renjun menghela nafasnya dan membaringkan tubuhnya pada kasur empuk di hotel tersebut.

"Kangen mas lo ya?"

"Pake nanya lagi lo, kangen lah gila."

Yangyang tertawa, "Udah siap dengan jawabannya?"

"Siap gak siap harus siap sih gue. Dan kalo emang ternyata nantinya kisah gue keulang lagi kayak waktu itu, yaudah berarti habis ini gue bener-bener yang gak bakal mau lagi ketemu sama yang namanya jatuh cinta."

"Lo gak bakal tau kedepannya Ren, jatuh cinta itu bisa datang tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya." Ucap Jaemin.

"Gataulah gue pusing."

"Udah lama ni kita kagak teguk teguk. Gas kagak malam ini?"

Yangyang dan segala setan di tubuhnya. "Gas." Dan Renjun Jaemin yang imannya lemah, cocok sekali bukan persahabatan mereka.

••

Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle.

Disinilah Haechan berada, setelah memakan waktu kurang lebih empat belas jam duduk di dalam pesawat.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan sesuai informasi yang didapati, sang tunangan kini tengah berada di sebuah Cafe yang letaknya lumayan jauh dari bandara.

Tapi demi keselamatan hubungannya, maka itu semua tak jadi masalah.

Berbeda dengan Renjun yang sekarang sepertinya sudah lumayan mabuk.

Ia terus menerus mengoceh tak ada hentinya.

"Udah nyampe belum?" Tanya Yangyang pada Jaemin yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

"Dikit lagi,"

"Trus ini anak gimana?"

Jaemin menatap Renjun yang kini tengah bermain dengan sebuah boneka moomin yang dibawakan oleh Yangyang.

"Biarin ajalah, emang mau lo gimanain?"

Yangyang hanya menggeleng.

🪐🪐

Should I? [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang