25

1.8K 164 0
                                    

♡♡

Hujan diluar sana nampak awet, tak ada tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat.

Membuat Renjun sekali lagi menghela nafas panjangnya.

"Dek, coba tolong dong liat muka mas kusam gak sih?" Ucap Haechan yang menyadarkan Renjun yang sedari tadi duduk didekat jendela menatap sedih kearah luar.

"Mas gak double cleansing ya kemarin?" Tanya Renjun yang sedang menangkup wajah Haechan, memperhatikan secara detail.

Yang ditanya hanya cengengesan, membuat Renjun mendengus sebal.

"Tunggu sini mas, aku bersihin mukamu supaya makin ganteng."

Sepertinya rencana Haechan untuk mengalihkan perhatian Renjun pada hujan diluar berhasil.

Lihat saja kini dia tengah sibuk membuka salon dadakan dengan Haechan sebagai pelanggan nya.

Awalnya Haechan kira hanya akan di double cleansing seperti yang dikatakan diawal, tapi ia salah.

Renjun kini dengan wajah senangnya tengah memakaikan masker yang Haechan sendiri tidak tau masker apa itu.

Tapi karna dia Renjun, maka Haechan akan percaya.

"Mas jangan kebanyakan gerak ihh, nanti maskernya belepotan."

"Idung mas gatel dek, ini gimana cara garuknya?" Haechan yang tengah membaringkan kepalanya di pangkuan Renjun, sedang berusaha menghilangkan gatal pada hidungnya tanpa menyentuh.

"Mana yang mana? Kamu gausah garuk nanti tanganmu kotor, aku ajaa. Ihh tuhkan kamuu ihh."

Kiranya seperti itulah salon dadakan milik Renjun.

••

Setelah selesai dengan salon-salonan nya, kini Haechan dan Renjun sedang berbaring di kasur milik Renjun.

"Mau nonton apa ini dek?" Tanya Haechan yang satu tangannya sibuk memilih film sedangkan tangan satunya dijadikan bantal kepala untuk Renjun.

Mereka akan menonton film, atas ide Haechan untuk mengembalikan mood Renjun.

Movie date di temani dengan suara hujan yang masih berjatuhan.

"Hhmm, avatar." Haechan mengangguk, segera mencari film yang dimaksud.

Setelah menemukannya, segera ia putar dan mulai menyamankan tubuhnya disamping Renjun.

Diusap dan sesekali di kecup puncak kepala sang tunangan dengan sayang.

Pada pertengahan film, Renjun sendiri sudah tidak terlalu fokus.

Fokusnya hilang tergantikan dengan kantuk yang menyerangnya.

Bagaimana tidak, usapan dan pelukan yang Haechan berikan membuatnya terlalu nyaman hingga rasanya tak mampu lagi ia pertahankan kesadarannya saat ini.

Cuaca diluar ditambah pendingin ruangan di dalam kamarnya membuat ia eratkan pelukannya pada beruang kesayangannya ini.

Tubuh Haechan yang hangat serta wangi tubuh Haechan membuat rasa kantuk nya semakin menjadi.

"Mas, aku ngantuk." Haechan menarik senyuman diwajahnya.

"Aku matiin filmnya?"

Dalam dekapannya Renjun menggeleng. "Gausah, kamu nonton aja kalo masih mau nonton. Aku mau bobo."

Haechan terkekeh gemas.

Mengecup dahi Renjun. "Tidur yang nyenyak sayang."

Renjun rasa tidur dipelukan Haechan ternyata lebih baik dari pada piknik diluar.

'Kalo tau bakal senyaman ini ngapain tadi pagi gue nangis ga jelas bego. Bikin mata gue sakit aja sialan😒.' Rj.

🪐🪐

Should I? [ʜʏᴜᴄᴋʀᴇɴ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang