23. Day 16.

800 100 4
                                        


"Katanya kecelakaan? Kok nggak kenapa-kenapa?" Pertanyaan Zoya segera mendapatkan tendangan dari Kiranti.

"Ya bagus dong! Emangnya kudu parah biar disebut kecelakaan beneran?!" tanya Kiranti emosi.

Zoya mengedikkan dagu. "Kemarin gue pulang sama Ay, tapi ditinggalin di cafe karena dia tiba-tiba pergi," curhat Zoya yang berhasil mengundang perhatian Iris.

"M A M P U S."

Mengangguk-angguk, Zoya kemudian kembali sibuk dengan makanannya.
Selama makan, meja yang berisi tiga orang tersebut menjadi hening untuk beberapa saat.

Namun, ketenangan itu tak bertahan lama karena beberapa menit kemudian, mulut Zoya kembali mengoceh, mengeluhkan makanannya yang terasa hambar.

Kesal, Kiranti mengeluarkan masker jualannya. "Lo tau nggak? Ini masker mulut best seller banget, selain nutup mulut yang banyak bacot, tapi juga bisa menutup keburikan. Satuannya lima ribu, beli dua ada diskon 2%. Minat chat."

"Nggak dulu ya, Kinanti. Gue udah cantik gini, jadi nggak perlu ditutup-tutupi," balas Zoya penuh percaya diri.

"Eitss, yang cantik justru bahaya loh! Gue naikin diskonnya jadi lima persen, gimana?"

"Kalau boleh ngutang, gue ambil deh."

Kiranti langsung memasang wajah datar. "Btw, nama gue Kiranti," koreksinya untuk yang tadi.

Zoya tidak menanggapinya lagi, kepalanya kini menoleh ke arah Iris yang sedang makan dengan anteng seperti boneka yang bisa kedip-kedip.

"Aris, tolong maki-maki gue dong biar semangat, ini juga makanannya hambar, kali aja setelah kena semprot jadi pedas," ujarnya dengan nada memohon.

"Anjing, bangsat babi setan! Lo tuh cuma pura-pura bodoh dan tolol aja kan?! Sebenarnya lo tuh ulat gatel yang mau rebut pacar orang? Ngaku lo Medusa!" Tak tanggung-tanggung Iris juga menggebrak meja.

Orang-orang yang ada di sekitar Iris menoleh, sementara Kiranti dan Zoya cengo sampai mulutnya melompong.

Kepala Zoya mengangguk beberapa kali dengan wajah bodohnya. "Ah oke, udah pedes. Makasih ya, Irus!"

Iris mengangguk sembari menjabat jemari Zoya. "Sama-sama, tapi nama gue Iris tolol."

"Lev, hari ini sibuk?" Jingga memporoskan tatapannya ke arah Levi yang berada di bangku sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lev, hari ini sibuk?" Jingga memporoskan tatapannya ke arah Levi yang berada di bangku sebelahnya.

"Bentar, gue tanya jadwal ke asisten pribadi dulu," jawabnya dengan gaya angkuh khasnya.

Wajah Jingga berubah datar. "Nggak usah deh, lagian lo juga nggak mung—"

"Ternyata habis sekolah, gue ada acara ke nikahan temen bokap di Jerman," potong Levi sambil mengusap rambutnya dengan jari.

Mendengus kesal, Jingga kemudian mengambil penggaris untuk mencolek punggung Aksa dan Doni yang ada di bangku depan.

"Apaan, Jing?"

Paket 30 Hari(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang