32. Day 23.

595 98 4
                                    

Pagi ini tak lebih baik dari kemarin, dengan tubuh lemas, sakit dan nyaris mati rasa. Lembayung menuruni anak tangga dengan sedikit terhuyung-huyung.

Cowok itu memegangi dadanya yang terass nyeri, wajahnya kian pucat pasi. Namun, tidak melunturkan semangatnya untuk berangkat ke sekolah.

"Jadi setiap harinya kamu seperti ini?" tanya Diana tiba-tiba.

"Akibat jauh dari orangtua, kamu jadi pemalas." Andra menimpali, turut menyudutkan Lembayung yang dianggap kesiangan.

Lembayung menghela napas, Cowok itu menyeret kakinya keluar, tanpa berniat duduk di meja untuk ikut sarapan.

"Lembayung!" Diana memanggil, sebab kelakuan putranya yang acuh tak acuh tersebut dianggap sangat tidak sopan.

"Saya berangkat dulu, Mi. Udah kesiangan," jawabnya lirih.

"Anak itu ... semakin kurang ajar!" desisnya.

Ketika Lembayung menggeser pagar besi di hadapannya, cowok itu dibuat terkejut oleh kehadiran sang kekasih yang sudah berdiri di sana. Tanpa senyum, tapi tak menghilangkan kecantikan di wajahnya.

Lembayung menarik sudut bibirnya. "Mau cari siapa, Neng?" tanyanya dengan senyum geli.

"Pacar gue," jawabnya- pura-pura ketus.

Cowok itu sedikit membungkuk, jemarinya bergerak merapikan anak rambut Iris. "Pacarnya namanya siapa? Mau saya panggilin?"

Iris tidak segan-segan untuk membalas tatapan Lembayung. Mata kurang tidurnya bahkan masih bisa melihat dengan jelas ketampanan Lembayung yang lebih mirip vampir. "Namanya Lembayung, tapi ungunya hampir memudar,"jawabnya.

"Nggak jadi memudar, kan pelangi saya udah datang membawa segenggam warna."

Gadis itu membuang muka, kemudian menarik lengan Lembayung. "Gue anterin."

"Kita kayak kebalik ya? Kamu kalau jadi cowok pasti banyak yang suka, termasuk saya."

"Lo suka cowok?" tanya Iris, tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Lembayung tergelak detik itu juga. "Bukan! Kan saya bilangnya kebalik, artinya saya memposisikan diri menjadi perempuannya," jelasnya sembari terkikik.

"Kalau nggak kebalik, gue cewek dan lo cowok. Mungkinkah lo bakal suka gue?" Sayangnya pertanyaan tersebut hanya tertahan di dalam hati.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paket 30 Hari(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang