1

1.2K 116 9
                                    

Suasan club malam dengan berbagai cahaya lampu bergerak acak dan musik keras mengiringi waktu tengah malam.

Seorang pria dengan kaus pendek putih dan celana loose fit berwarna cream. Menampilkan deretan tatoo di lengannya, bergoyang mengikuti alunan musik bersama segelas wine di tangan.

Kim Jungkook. Baru saja lulus dengan predikat cumlaude salah satu universitas swasta termahal di negara. Meski begitu, ia tak terlihat pandai dan lebih mementingkan hiburan dibanding apapun.

"Jungkook-ah!! Ada yang mencarimu."

Panggilan itu tak membuat Jungkook menoleh, suara musiknya terlalu keras. Seseorang itu pun berjalan mendekat.

"Kau dipanggil," ucapnya berbisik tepat di telinga.

"Siapa?" Tanya Jungkook.

"Hyungmu."

Matanya yang bulat kian membesar kaget.

"Serius? Tumben sekali dia. Suruh masuk saja."

"Dia hanya ingin kau yang keluar menemuinya."

"Dasar si kolot itu."

Jungkook pun menelan setengah gelas wine dan menyimpannya sembarang. Lalu pergi keluar area klub.

Tepat di depan pintu. Sebuah mobil Audi A8 L terparkir rapi disana. Mobil yang 2 tahun terakhir ini tak pernah ia ganti.

Jungkook membuka pintu mobil dan masuk di kursi samping kemudi.

Sosok itu menoleh menatapnya lekat.

"Kau menambah piercing mu lagi?"

"Wah.. kupikir kau tidak menyadarinya Hyung!" Ucapnya antusias.

"Tentu saja aku sadar. Kau tampak hebat."

"Ah Jin Hyung bisa saja. Omong-omong ada apa kau memanggilku? Jujur saja aku sangat terganggu, padahal kau seharusnya masuk dan mengobrol di dalam."

"Ani, aku hanya sebentar."

Seokjin menoleh menatap adiknya yang hampir setahun ini tidak pernah ia temui. Tubuh sang adik jauh lebih besar darinya dan ia juga tampan. Seokjin tersenyum bangga.

"Aku senang kau tumbuh dengan baik."

"Ya.. ya.. cepat katakan urusanmu Hyung. Aku tau kau sibuk dan tidak punya waktu banyak."

"Kau benar, aku tidak punya waktu banyak. Maka dari itu aku akan sering menemuimu."

"Ha!?" Kaget Jungkook "Apa kau gila?"

"Gila? Aku hanya ingin terus melihatmu, kau sebut aku gila?"

"Aa tidak tidak Hyung. Maksudku, aku tau kau ini orang penting, tidak mungkin kau semata-mata hanya karena ingin sering bertemu denganku."

"Seharusnya kau senang, bukankah sejak kecil kau justru tak mau jauh dariku, Kookie?"

"Aish, jangan panggil aku dengan sebutan itu. Lihat tatoo ini! Sangat tidak cocok dipanggil seperti anak kecil."

"Kau ini! Bagaimana pun kau adalah adik kecil bagiku."

"Ah sudahlah Hyung teeserah mu saja! Aku akan masuk lagi. Jika ingin menemuiku kau langsung saja kedalam ya!"

"Hm. Nanti aku akan berkunjung."

"Baiklah, aku pergi. Bye Hyung.."

Seokjin menggumam. Ia membiarkan sang adik keluar dari mobil dan menatap kepergiannya sampai masuk ke pintu klub.

Shed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang