34

389 64 4
                                    

Seokjin mengambil langkah yang besar, resiko yang besar juga. Ia harus bisa menghadapi Lee yang kini berhasil mengetahui keberadaannya.

Awalnya Yoongi tak mau membuka pintu apartment itu, namun Seokjin menyuruhnya untuk biarkan dia masuk. Sekarang Seokjin dan Lee duduk berhadapan di meja kecil apartmen.

"Kau sungguh berani."

"Ini sudah berakhir paman. Waktunya untuk berhenti."

"Apa kau tidak memikirkan bagaimana reaksi Oma saat tau hal ini? Dan apa kau sudah memikirkan media jika mereka tau?"

Lee coba memanipulasi Seokjin, namun Seokjin tidak bodoh. Meski ia pura-pura tidak tahu selama ini. Sekarang waktunya ia bertindak tegas.

"Aku sudah memikirkannya. Paman tidak perlu khawatir, jika paman tidak salah paman tidak usah merasa takut."

"Haha.. takut katamu? Aku tidak pernah takut dengan apapun."

"Syukurlah. Aku lega."

"Meski aku di penjara, aku tidak akan hancur. Kau tidak akan bisa menghancurkanku, Seokjin."

"Paman, aku sama sekali tidak berniat menghancurkanmu, aku hanya ingin paman sadar bahwa semua yang paman lakukan itu salah."

"Diam. Kau tidak pantas menasehatiku."

"Aku tetap menghormatimu sebagai pamanku."

"Berhenti bersikap sok suci Seokjin! Tingkahmu membuatku muak! Berkata seolah kau manusia paling bijak! Aku tau niat busukmu! Kau pasti ingin membuat semua usahaku hancur dan apa yang telah ku bangun rusak. Ya kan!!?"

Seokjin menggeleng "Sama sekali tidak. Meski paman sudah membuat ayah dan ibuku meninggal, membuat penyakitku semakin parah, mengacau sistem di perusahaanku bahkan sampai membuat Jungkook hampir dipenjara. Semua itu aku maafkan paman."

Lee langsung berdiri. Menatap Seokjin tajam. Ia menendang meja dengan keras sampai semua minuman yang ada diatasnya jatuh kebawah.

"Sialan! Siapa yang butuh dimaafkan, Ha!? Aku. Lee. Tak pernah merasa bersalah! Tak tau rasa sesal!! Kau. Jangan menganggap aku akan sudi memints maaf!"

Seokjin masih dengan wajah lembutnya. Ia tak bisa menghadapi Lee dengan emosi yang sama, ia tak mau membalas Lee dengan perbuatan yang sama juga.

"Paman, aku ingin memutus tali kebencian paman terhadap aku dan ayahku."

"PERSETAN! JANGAN KATAKAN APAPUN LAGI! AKU TAK AKAN PERNAH MENYESAL DAN AKU TAK AKAN MEMAAFKANMU, KIM SEOKJIN!"

BRAK

Lee memukul meja dengan keras. Seokjin tersentak sampai memegang dadanya yanh berdetak lebih cepat tiba-tiba.

Lee berbalik dan pergi. Sebelum ia keluar, Seokjin berdiri.

"Terimakasih paman, telah merawatku selama ini."

Lee memegang knop pintu dengan keras. Kalimat Seokjin membuat hatinya berdenyut namun ia menahannya. Ia tak mau merasa bersalah. Meski ia pernah menyayanhi Seokjin layaknya seorang ponakan.






❤️






Saat Hanna datang ke basement apartment yang ia tahu Seokjin miliki, ia berpapasan dengan Lee. Seketika pria itu berhenti didepannya.

"Semuanya selesai. Kau tidak akan mendapat apapun yang kau mau. Keinginanmu untuk menjadikan perusahaan ayahmu menjadi yang terbesar di negara dengan dirimu sebagai direktur utama. Sekarang hanya mimpi belaka."

Shed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang