37

388 47 13
                                    

Lee mengacak rambutnya penuh emosi. Kalimat Seokjin terus terngiang di telinganya meski sosok itu tak ada di tempatnya sekarang.

"Kurang ajar!"

PRANG

Lee membuang sebuah figura yang terdapat potret dirinya dengan Kim, ayah Seokjin.

"Tidak kau! Tidak anakmu! Semuanya membuatku kesal. Aku muak dengan kalian! Aku muak dengan Eomma!"

Lee mengambil secarik foto itu.

"Hahaha... harusnya kau senang Kim, anakmu akan menyusulmu ke neraka sebentar lagi. Lihat saja, dia akan mati mengenaskan, lebih buruk dari kematianmu dan istrimu. Ahahahaha..."

Cklek

Tawa Lee terhenti mendengar suara itu ia berbalik.

"Lee, sudah nak. Tindakanmu terlalu jauh, hentikan semuanya."

Lee tersenyum simpul "Kenapa harus kuhentikan? Ada apa dengan nada suaramu Ibu? Dimana sosok tegas yang biasa kau tampakkan padaku?"

"Ibh minta maaf. Ini semua karena Ibu yang terlalu mengabaikanmu. Sekarang Ibu mengerti Lee, ibu akan lebih memperhatikanmu."

"Terlambat. Semuanya sudah terjadi."

"Lee, Ibu mohon padamu nak. Kau hanya perlu marah pada Ibu karena terlalu pilih kasih terhadapmu dan Kim. Jangan sakiti anak-anak Kim, mereka tidak bersalah. Ibu menyesal telah merawatmu dengan salah."

"Ibu.. ibu.. apa gunanya penyesalanmu? Sebaiknya kau pulang dan menonton cucu pewaris hartamu akan mati ditenganku."

Ia menggeleng. Bahkan berlutut mmeegang kaki Lee.

"Tidak, jangan nak. Kau adalah anak ibu yang baik, ini bukan dirimu. Ibu mohon kembalilah menjadi anak ibu yang baik."

Lee melepas tangan sang Ibu lalu berlutut didepannya.

"Ini adalah aku yang sebenarnya. Kau bahkan tak mengerti sikapku, tch, ibu katanya?"

"Lee ibu tidak akan membiarkanmu ikut menyesal atas perbuatanmu. Bukannya Seokjin selama ini sudah memaafkanmu? Bahkan bertahun-tahun ia menyimpan sendiri fakta bahwa kau yang membunuh orang tuanya."

Deg.

Hati Lee sedikut tersentil oleh perkataan Ibunya. Benar. Wanita ini benar.

"Seokjin selama ini tidak menghakimiku."

"Dia tidak langsung menjebloskanmu ke penjara, dia selama ini mengikhlaskan bahkan memberi kesempatan secara tidak langsung pada orang yang membunuh ayahnya. Apa kau tega Lee melampiaskan semuanya pada anak baik itu?"

Lee menggeleng. Ia melenggang pergi dari ruangannya tersebut.



❤️




Terpaksa Yoongi harus menjalankan harinya sebagai pengganti Seokjin di perusahaan. Awalnya Seokjin menyuruh Jungkook untuk ikut membantu, namun Yoongi melarang, ia ingin membiarkan Jungkook fokus menjaga Seokjin di rumah sakit.

Sementara di rumah sakit, Seokjin banyak tertidur. Melihatnya sang kakak tidur tenang membuat kedua pria itu lega.

"Sepertinya Hyung sudah mulai membaik."

"Iya Kook. Perlahan masalah mulai selesai. Aku harap paman Lee segera masuk penjara."

"Aku juga Hyung. Omong-omong kenapa Hanna Noona tidak kemari?"

"Oh benar juga. Biar kuhubungi Noona."

Taehyung mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan singkat. Belum lama pesan itu terkirim, pintu ruangan terbuka. Hanna datang membawa beberapa makanan. Namun ada sesuatu yang aneh dari wajah wanita itu.

Shed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang