14

510 66 4
                                    

Untuk sekarang Jungkook tidak bisa bersikap seperti biasa pada Seokjin. Ia masih marah. Namun ia juga tak bisa melepas tatapannya pada Seokjin yang nampak berusaha untuk fokus mengerjakan pekerjaannya. Ia nampak lelah dan terus batuk, membuat hati Jungkook berdesir tak nyaman.

Seokjin duduk merebahkan dirinya. Ia memandang 1 dokumen yang terlihat menarik.

"Yoongi-ah, coba cek dokumen tanggal 27 Februari kemarin."

Yoongi diam namun langsung mencari semua dokumen yang Seokjin minta di hari itu.

Ia mencocokan dokumen tersebut dengan dokumen yang ia pegang.

"Pantas saja klien kita tidak juga menghubungi untuk proses kolaborasi, ternyata administrasinya belum sampai."

"Bukankah kita sudah melunasinya?" Tanya Yoongi.

"Iya. Sayangnya uang itu tidak sampai ke tangan mereka."

"Maksudnya?"

"Pihak divisi keuangan meminta kita segera menyelesaikan pembiayaan tersebut namun aku sudah memberikannya tanggal 27 Februari lalu."

"Kau curiga pada pihak kita?"

"Tidak. Tagihan ini dari pihak mereka. Berarti mereka tidak menerima uang itu. Menurutmu kenapa?"

Yoongi berpikir. Jika ini terjadi atas kesalahan pihak Kim's Corp ia akan langsung menuduh Lee pelaku penggelapan dana, tapi ini bukan.

"Aku akan mengurus ini, sementara sekarang kita berikan saja uangnya. Kita tidak bisa menunda projek kita lagi."

"Baiklah. Akan kupastikan ini benar-benar sampai ke mereka."

Seokjin menyimpam dokumen itu dengan aman lalu melanjutkan membuka berkas lain. Selama ia pergi semuanya terasa berantakkan. Rasanya, ia tak mau turun dari tempatnya sekarang namun ia juga belum punya pengganti yang tepat.

Jam demi jam telah berlalu, hari mulai siang dan perut Jungkook mulai lapar. Namun melihat Yoongi dan Seokjin masih berkutat disana ia jadi malu untuk makan siang duluan.

Keduanya nampak loyal dalam bekerja bahkan menghiraukan rasa lapar menyeruak.

"Jungkook ah, pergi makan duluan saja."

"Aku tidak lapar."

"Kau mau kubelikan sesuatu?"

"Tidak perlu."

Seokjin menghela napas, Jungkook masih marah padanya. Tapi tak apa, Seokjin tahu Jungkook akan luluh nantinya.

"Biar kubelikan sandwich," ucap Yoongi.

"Terimakasih Yoon."

Alhasil tinggal kedua kakak beradik yang berada di ruangan.

"BTS sebentar lagi akan comeback."

"Benarkah? Kalau begitu kita harus ikut fanmeet."

"Kau harus datang. Selama ini kau tidak pernah melihat Taehyung tampil."

"Hyung sibuk jadi belum sempat. Tapi untuk sekaranh Hyung akan berusaha agar datang kesana."

"Tak usah memberi harapan Hyung. Aku tahu bagaimana dirimu."

"Maaf Kook karena Hyung tidak bisa melakukan apapun sebebas itu."

Jungkook diam mengacuhkan Seokjin dan kembali pada laptopnya.

Biasanya Jungkook akan memaklumi kesibukan Seokjin dan mengatakan bahwa tidak apa karena ia juga sudah bekerja keras. Sekarang ia malah mengatakan hal yang menyakitkan hati Seokjin.



Shed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang