11

612 85 10
                                    

Di sebuah ruangan mewah dengan furnitur megah Jungkook duduk bersama Yura dibatasi oleh 1 meja bundar lengkap dengan teh diatasnya.

Jungkook diam menatap teh yang sebentar lagi akan dingun tersebut.

Semalam ia mendapat pesan dari Yura untuk datang pagi-pagi ke kediamannya. Namun sudah 10 menit berlalu, Yura diam dan asik menyeruput teh nya.

"Ada yang perlu dibicarakan, Oma?" Tanya Jungkook duluan.

"Ada. Ini tentang masa depanmu."

"Aku sudah punya rencana ke depan. Jika oma meminta untuk kerja di perusahaan Jin Hyung, aku menolak."

"Spontan sekali cucu oma."

"Jin Hyung selalu mengajariku untuk teguh dengan pendirian."

"Jika keinginanmu hanya ingin membangun Bar, kau bisa melakukannya sambil bekerja."

"Jungkook tidak berminat, Oma. Aku punya rencana sendiri, aku ingin membangun perusahaan milikku dimulai dari 0, bukan menuruti semua keinginan Oma atau yang lain."

"Hebat. Kalau begitu kapan kau akan memulainya?"

"Sekitar 20 bulan lagi."

"Kalau begitu sambil menunggu Seokjin keluar kota, gantikan posisinya."

"Jin Hyung keluar kota? Sejak kapan?"

"Sejak 1 minggu yang lalu.".

"Jin Hyung tidak memberitahuku apapun. Aku tidak mau."

Yura diam. Ia menatap semua pelayan dan asistennya, memberi isyarat agar mereka keluar dari sana.

Jungkook yang duduk disitu hanya diam tak mengerti.

"Karena sekarang tinggal kita berdua maka biar oma perjelas."

Yura berdiri dari tempatnya. Ia berjalan mendekati Jungkook laku berhenti tepat di depannya.

"Seokjin sakit parah."

Wajah Jungkook langsung berubah, ia yang awalnya marah dan tak terima kini nampak bingung.

"Ayah Ibu mu tidak memberitahu kau dan Taehyung soal penyakit Seokjin karena mereka masih berharap Hyungmu bisa sembuh, namun sayangnya bukannya sembuh justru penyakitnya makin parah."

"Tidak mungkin. Oma pasti bohong! Oma hanya ingin aku menuruti keinginan oma kan!?"

"Untuk apa Oma bohong? Kau pikir Oma ingin Hyungmu sakit?"

"T-tapi selama ini Hyung tidak apa-apa."

"Tch. Kau hanya dianggap anak kecil. Membiarkanmu tumbuh dengan kepalsuan hanya karena mengharap anak itu sembuh. Oma sudah ingatkan pada orang tua kalian untuk jangan menaruh harap pada Seokjin! Namun mereka bersikukuh. Dan lihat! Hyungmu semakin mendekati ajalnya!"

Jungkook menggeleng. Ia memukul meja dengan keras.

"Jaga mulut oma! Oma tidak mau Jin Hyung sakit tapi Oma tidak pernah menyayangi kami!"

"Marah lah. Marah sepuasmu. Namun lebih baik sekarang kau ke rumah sakit dan lihat sendiri kondisi Seokjin!"

Jungkook mengatur nafasnya yang cepat karena emosi.

"Aku benci oma!"

Ia melempar sebuah gelas lalu pergi meninggalkannya.

"Anakmu tidak berguna, Kim."





❤️




Seokjin tidur meringkuk seperti janin. Ia mencari kehangatan karena tubuhnya menggigil setiap malam. Ia ingin keluar dari tempat ini karena sudah genap seminggu untuk nya beristirahat. Namun kondisinya belum menunjukan perubahan.

Shed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang