24

447 60 6
                                    

Melihat bagaimana Seokjin berjuang sendiri dari balik kaca besar membuat Taehyung dan Jungkook kian enggan meninggalkan Hyungnya. Ia disini memandang bagaimana Seokjin tersiksa dengan kondisi yang hampir setiap hari terus menurun, bahkan sekarang Hyung mereka harus makan lewat selang yang dimasukan kedalam hidung.

Seokjin tak bisa lepas dari alat bantu napas, sesekali ia menarik napas dengan mulut terbuka dalam tidurnya.

Taehyung dan Jungkook belum diperbolehkan masuk, katanya Seokjin sangat rentan dengan infeksi dan virus, mereka harus menunggu sampai kondisi Seokjin setidaknya sedikit membaik.

Tanpa mereka sangka Seokjin kini membuka mata dan menatap mereka sendu.

"Hyung, kau harus semangat!" Ucap Jungkook sambil mengepal tangannya.

"Kami akan terus disini menemanimu, Hyung."

Ingin sekali Seokjin menjawab ucapan mereka namun bibirnya kelu, ia hanya bisa menyipitkan matanya sedikit, menunjukan bahwa kini ia sedang tersenyum.

Seokin mengangkat tangannya yang kini banyak terdapat bercak merah.

"Hyung... kami akan memelukmu nanti. Tunggulah Hyung."

Meski mereka tahu Seokjin mungkin tidak mendengar namun mereka tak akan menyerah pada Seokjin. Seperti halnya Seokjin yang tak pernah menyerah pada mereka.

Tak lama, Seokjin memejamkan matanya dan kembali tertidur. Saat itu pula semua perawat disana langsung mengobservasi Seokjin, memberikan tindakan non medis untuk menurunkan demamnya yang melebihi angka 40°. Bahkan tak jarang Seokjin kejang karena demam yang terlampau tinggi.





❤️






D

i ruang Dokter Taehyung dan Jungkook menemui Dokter Han yang ingin bicara dengan mereka.

Mereka tahu pasti ini soal perkembangan kondisi Seokjin. Wajah psimis mereka langsung kentara terlihat.

"Aku tidak tau ini kabar baik atau buruk untuk Hyung kalian."

Dokter Han sedikit menjeda kalimatnya dengan mengambil dokumen yang ia simpan baik-baik.

"Ini adalah resep obat yang selama ini Seokjin konsumsi. Aku sendiri yang meresepkannya untuk menekan imun Seokjin agar tidak berkembang lebih ganas."

Dokter Han membukanya dan memberikan pada kedua adik Seokjin. Lalu satu tangannya mengambil amplop lain.

"Dan ini.. adalah resep yang paman kalian berikan pada Seokji. Coba bandingkan, dimana letak perbedaannya."

Jungkook dan Taehyung mengambil dua lembar berbeda tersebut, mata mereka dengan serius menelaah perbedaan antara keduanya. Meski semuanya hampir sama namun ada perbedaan yang cukup banyak.

"Resep ini, dosisnya lebih remdah," jata Taehyung menyerahkan resep milik Dokter Han.

"Ya, aku benar. Dan ini dosisnya jauh lebih tinggi. Kau tau apa artinya?"

Taehyung memandang Jungkook penuh arti. Ia tak mau salah sangka namun sekuanya terasa jelas.

"Paman Lee memberikab obat dosis tinggi untuk Jin Hyung?"

"Ya. Kau benar Jungkook. Dan ini penyebab penyakit Seokjin menyebar menjadi kanker kelenjar getah bening."

"Pria itu--"

"Sebaiknya jangan ambil langkah dengan amarah. Aku ingin kalian memberikan ini pada Nyonya Yura, kurasa beliau belum tau apapun soal ini. Karena, beliau yang mempercayakan Seokjin pada Lee."

Shed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang