21

490 71 5
                                    

Meski sekarang Taehyung ada disisinya, ia tetap keras kepala. Dua hari setelah dirawat ia langsung menyuruh seseorang mengantarkan tab kerja miliknya dan tanpa sarapan ia langsung membuka benda itu, berkutat dengan file-file yang tidak Taehyung mengerti sampai-sampai sang adik diabaikan.

"Hyung, letakkan tab mu."

"Sebentar lagi, tanggung Tae."

Itulah yang Seokjin katakan sejak tadi. Taehyung hanya bisa menatap dan menunggu.

"Sambil makan, supaya perutmu tidak kosong," ucapnya sambil menyodorkan sesendok bubur "Buka mulutmu Hyung."

Seokjin menatap sebentar lalu ia membuka mulut.

"Ayah dan Ibu pasti sedih melihatmu begini."

Seokjin tak mendengar. Ia masih fokus dengan beberapa dokumen disana.

Sampai suapan ketiga, Seokjin tak mau buka mulut.

"Kenapa? Ayo habiskan Hyung."

"Mual, aku akan muntah jika dipaksa."

Taehyung pasrah, ia menyimpan kembali mangkok tersebut.

"Minum Hyung."

Seokjin mengambil gelas tersebut lalu meminumnya.

"Terimakasih banyak."

Taehyung mengangguk. Tak lama Seokjin menyimpan kembali benda itu.

"Akhirnya selesai juga. Kenapa Hyung fokus sekali sampai mengabaikanku sejak tadi?"

"Maaf Tae.. pekerjaan ini benar-benar tidak bisa ditinggal."

"Iya Hyung tapi lihat sekarang, matamu nampak lelah. Jangan dipaksakan dulu."

Brak

Pintu terbuka tiba-tiba sontak keduanya menoleh bersamaan.

"Kim Seokjin apa yang kau lakukan!?"

"Oma?" Heran Seokjin.

Taehyung yang terkejut reflek mundur, Oma dan Seokjin kinu berhadap sempurna.

"Kau dan Ayahmu sama-sama bodoh!"

"Oma, Jin tidak mengerti maksudnya.."

"Kau untuk apa selidiki pamanmu? Kau mau mencoreng nama baik keluarga kita!?"

"O-oma Jin hanya ingin paman Lee tidak lakukan hal buruk lagi. Dia sudah keterlaluan, Oma."

"Yang keterlaluan itu kau, Seokjin!"

"Bisa-bisanya kau mencari suplayer lain sementara pamanmu bekerja keras untuk itu! Apa kau hanya ingin kesuksesanmu kau saja yang punya!?"

"Oma.. Jin jelaskan semuanya, tenangkan diri Oma," ucap Seokjin hendak meraih lengan Yura namun langsung di tepisnya.

"Aku menyesal membuatmu berada di posisi ini. Kau hanya menghancurkan nama pamanmu sendiri!"

"Oma Paman Lee korupsi dan beberapa kali memalsukan data. Itu kriminal oma. Jika dibiarkan dia akan terus begitu."

PLAK

Yura menampar pipi Seokjin dengan keras.

"Laporkan saja. Laporkan ke polisi dan buat nama perusahaan kita jelek! Kau mau kan semua orang tau anak dari Kim Yura melakukan korupsi!!"

Seokjin diam meraba pipinya yang terasa panas.

"Itu maumu Seokjin! Jawab!!"

Seokjin tak bicara ia membiarkan Yura melebur dalam emosinya sendiri.

Shed.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang