Seperti biasa.
Kalau lupa jalan ceritanya..
Baca ulang bab sebelumnya ya.
😍🤭😋Selamat membaca
Luv💜Octoimmee________________
Setelah sampai di basemen apartemen, Tama baru merasa kepalanya serasa ingin pecah.
Ia bersandar sebentar, meredakan denyutan di kepalanya. Memejamkan matanya lalu mulai mengatur nafasnya.
Setelah beberapa saat, barulah ia beranjak turun dan menutup pintu.
Lalu saat ia berbalik, matanya melihat mobil yang satu tipe dengan mobil Kiara terparkir tak jauh dari posisinya berdiri.
Barulah Tama teringat sesuatu yang membuatnya ingin membenturkan kepalanya saat itu juga.
_____________
Tama segera mengambil ponselnya dan menghubungi Kiara. Mengapa dirinya begitu bodoh hingga melupakan hal penting begini?.
Dan dirinya frustasi saat nada sambung berhenti begitu saja setelah sekian lama berdering.
Kiara tidak mengangkat panggilannya.
Ia kembali mencoba menghubungi Kiara, tapi sama. Tidak diangkat.
Tama merasa tidak tenang.
Apakah Kiara sudah pulang?.
Tama memandang riwayat chat mereka, dan sepertinya sudah lama tidak berisi chat apa pun.
Kosong.
Bahkan nama Kiara tidak lagi menduduki riwayat chat paling atas.
Dulu dengan mudah Tama menemukan nama Kiara.
Sejak kapan hal ini terjadi?. Dirinya baru memperhatikan nya sekarang.
Biasanya Tama dengan mudah mengetahui dimana Kiara karena ia selalu memberikan informasi dimana pun dia berada dan apa pun yang sedang dilakukannya.
Kini Tama merasa aneh, karena tidak tahu apa-apa lagi tentang Kiara.
Sejak kapan Kiara berhenti mengirimnya pesan?
Harusnya Kiara mengirimnya pesan jika akan pulang,
Begitu biasanya.
Tapi ini tidak ada.
Bagaimana ia bisa lupa jika Kiara berangkat bersama nya tadi pagi?.
Kiara sudah pasti bisa pulang sendiri. Meski sering merecokinya dengan chat, tapi Kiara tidak pernah menuntut nya untuk melakukan apapun yang dimintanya,
Kecuali..
Kecuali untuk kepentingan dirinya.
Kiara akan sangat rewel jika dirinya terlambat makan, tidak minum vitamin, begadang, dan smua yang menyangkut kesehatan dirinya, maka Kiara akan memaksakan kehendaknya.
Dan demi apa jam sebelas lewat ia telah berada didepan pintu apartemen Kiara?.
Tama bingung mendeskripsikan apa yang durasakannya kini.
Ia menekan Bel untuk ketiga kalinya, dan lima menit kemudian Kiara membuka pintu.
Wajahnya terlihat seperti baru bangun tidur. Rambutnya ia ikat asal dan seperti biasa Kiara mengenakan piyama tidur lengan panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBABILITAS HATI
RomanceHubungan tanpa status mungkin banyak dilakoni orang orang. Dengan berbagai alasan, mungkin memang tidak perlu, mungkin takut bertanya karena tidak ingin mendengar jawaban yang menyakitkan, mungkin ingin memastikan sejauh mana rasa ini melaju atau ma...