BAB 77

986 131 29
                                    

Nice to meet you lagi teman-teman yang setia menunggu cerita inii.. 💃💃💃

Jangan kendor kasih vote dan komentar nya yaaa...

I need it so muuuuuccchhhhhhh



SELAMAT MEMBACA

LUV💜OCTOIMMEE

.

.

.

SEBELUMNYA

==============================

Jody mengacak rambut Kiara dengan sayang.

"Suatu saat kalau Lo ketemu jodoh, Lo harus ingat abang Lo ini ya..."

"Katanya tadi Abang mau lamar gue?"

"Lo mau?"

"Ummm....mau nggak ya?"

Jody merangkul leher Kiara, membuat gadis itu tertawa terbahak.

"Lo tahu,Ki? Cuma lo yang bisa bikin gue gini?"

"Sure, no doubt, I Know it, bang!"

Jody kembali tertawa

Bolehkah Kiara untuk nya saja?. Hanya gadis ini yang membuatnya bisa bertahan.

**********

....

Tama menanti dengan degup jantung berkejaran.

Satu minggu rasanya begitu lama, hari-hari berjalan lamban seolah sengaja menguji dan menyiksa dirinya.

Kini ia menatap ke arah pintu terminal kedatangan dengan hati yang penuh rindu.

Ia baru bisa menamai rasa ini

Rindu.

Ia rindu dalam artian lebih dalam dari biasa.

Rindu yang membuat kerja jantungnya berantakan. Kadang cepat, kadang lambat,atau kadang seperti terhenti saat ia melihat  Kiara tertawa karena leluconnya.

Ini Rindu yang membuatnya sulit tidur dan tidak enak makan.

Ini rindu yang membuatnya bersemangat menjalani hari-harinya.

Ini rindu yang membuat dirinya menyambut pagi dengan gembira dan menunggu malam hingga bisa mengucapkan selamat tidur  dan mimpi yang indah.

Dan ini rindu yang membuatnya datang dua jam lebih awal dari jadwal kedatangan Kiara.

Jadi ini rindu yang membuat logikanya sedikit kacau.

Tama tersenyum sendiri, tidak peduli jika orang disekitarnya melihatnya seperti orang aneh.

Ponselnya berkedip

Senyumnya mengembang.

"KI, sudah turun dari pesawat?"

Tadi Kiara mengirim pesan jika pesawat nya sudah mendarat.

"Tam,  sorry   aku  sakit perut, Tam.  Mau ke toilet dulu. Nggak apa-apa nunggu agak lama kan? Sakit banget.." Suara Kiara terdengar lirih.

Tama langsung cemas mendengar nada suara Kiara.

"Are you all right, Ki?"

"I hope, tapi dari berangkat tadi perut aku melilit, kayaknya salah makan deh.  Dipesawat udah dua kali bolak balik ke toilet" Ringis Kiara.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang