55

1.2K 203 26
                                    

Vote dan komentarnya dong yaaaa💃💃💜💜💜

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.

.

.





Sebelumnya
===========

Kiara hanya bisa berdiri mematung melihat Tama dengan santai menuju dapur.

Mengapa sejak tadi ia tidak melihat bungkusan yang kini ditenteng Tama?

Kiara hendak membuka mulut nya

"Aku juga beli wedang jahe, jangan khawatir, aku beli di langganan kamu, aku panasin, kamu sana mandi dulu gih.."

Tama mengatakan hal itu tanpa menoleh le arah Kiara, tubuh besarnya menghadap kompor sambil tangannya mwnuang wedang jahe ke dalam panci kecil.

"Aku....."

"Mandi, Ki. Kita perlu bicara.."
Potong Tama masih tak melihat ke arah Kiara.

Tanpa sadar Kiara menghentakkan kakinya saat berjalan menuju kamarnya.

Tama mengulum senyumnya. Ia tahu Kiara kesal padanya. Ia pun sibuk menyiapkan gelas dan mangkuk buat mereka berdua nanti.

===============

..

Tama menatap Kiara geli, yang awalnya terlihat enggan untuk makan martabak telur itu, kini tampak dengan semangat menikmati makanan favoritnya itu.

Dan kini dua porsi  martabak itu habis tak bersisa.

"Kamu duduk disana, aku cuci mangkuk nya dulu.."

"Ck, giliran aku yang nyuci, kamu kan sudah masak..." Sanggah Kiara yang langsung berdiri, tapi ia kalah cepat dari Tama yang dengan mudah mendorong tubuh Kiara menuju sofa di depan  tv.
Lalu Tama menyetel siaran yang biasa ditonton Kiara.

Kiara pasrah duduk sambil menatap layar televisi, yang menampilkan seorang chef yang sedang memotong ikan salmon dengan sangat ahli.

Sementara telinganya menangkap suara kucuran air dari sink
dan denting halus keramik yang beradu dengan sendok.

Acara masak yang sedang tayang itu, membuat Kiara sedikit terhanyut, ia memang suka sekali menonton chanel masak memasak ini.

Kiara suka dengan teknik teknik masak para chef, dan suka mencoba resep-resep baru, yang dulu Tama lah yang akan jadi teater setiap masakan baru nya.

"Mau aku temenin belanja beli bahannya? Kulkas kamu kosong Ki"

Tiba-tiba saja Tama sudah duduk di samping nya.

Kiara menoleh ke arah Tama, dan mata pria itu menatap layar TV.

"Buah-buahan juga sudah habis, Ki. Kapan terakhir belanja.."

"Nggak usah, aku bakal sering balik ke rumah.."

Tama menoleh ke arah Kiara dengan Alis terangkat, pertanda diri pria itu bertanya.

Tapi belum sempat Kiara menjawab, Tama mengangguk-angguk

"Ah yaa..rumah.."

Kiara mengalihkan pandangannya kembali ke layar kaca itu.

Sungguh ia merasa sangat canggung.

Ada banyak hal yang sekarang terasa  berbeda diantara mereka.

"Aku minta maaf, Ki..."

Kini Tama menarik tangan Kiara dengan lembut.

Kiara menatap tangannya yang kini dalam genggaman Tama.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang