BAB 72

995 135 12
                                    


Sebelumnya

==============

"Kiara....."

"Eh, Ya.....?"

"Aku pikir kamu sudah tidur, lama banget nyautnya.."

"Eh  belum, I Just listening..."

"Good, I hope you save all my words in your mind.."

Hening, mereka sama-sama mencoba merasakan apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka.

"Tama..?"

"Ya..?

"Are you okay?"

"Never feel better than this, Ki"

"Good..."

Bingung kan mau jawab apa? keluh Kiara

"Waktunya tidur, Ki. .."

"Oke, kamu juga Tam, jangan sampai malam banget kerjanya..."

"Coba kamu tanya ke Pak Arjuna, kenapa dia kasih aku kerjaan sampai overload begini "

Kiara terkekeh. "Just be nice to your self, Tama..."

"I will, Ki. Thank you. Night Ki"

"Night, Tama..."

=============

.
.
.
.
.
.

"Duh yang begadang tadi malam, mata nya masih sepet aja"

Kiara pura-pura tidak mendengar

Ia memilih menghabiskan  minumannya.

Jody terkekeh  ia pun mengambil air mineral di kulkas dan meminumnya.

Seperti biasa Jody selalu menyempatkan diri untuk berolah raga. Ia tadi dari fasilitas olah raga yang ada di apartemen.

Karena tak mendapatkan tanggapan  Jody menarik kuncir rambut Kiara.

"Abang!"

Jody tertawa dan langsung berkelit menghindar cubitan Kiara.

"Ck! Usil banget ih!" Omel Kiara  .

"Salah sendiri nguncir rambut  kayak anak teka begitu..." Ejek Jody sambil tertawa.

"Nggak ya!"

"Iya , kayak bocil-bocil " Jody semakin  menjadi.

"Pagi-pagi dah nyebelin, habis makan apa sih?" 

"Nggak makan apa-apa Ki, biasa  aja, kamu aja  yang sensitif"

"Nggak!"

"Iya!"

"Nggak!"

"Iya!"

"Ya ampun Pagi-pagi sudah bikin sebel aja, Jody. Jangan ganggu Kiara, kasihan!!"

Kiara menoleh ke sumber suara dan sontak ia tersenyum lebar.
"Tanteee Laksmiii...kapan dataanng? kok aku nggak tahu?"

Kiara menghambur ke pelukan wanita cantik yang tak lain adalah mama Jody. Kiara selalu senang bertemu dengan wanita yang selalu energik itu. Yang selalu berpenampilan paripurna dalam keadaan apa pun.

"Tadi Jody narik kunciran aku tan..." Adu Kiara masih memeluk tante kesayangannya itu.

Jody mencibir "Huu ngadu,  hai mam..."

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang