bab 17

1.5K 215 16
                                    

....
Haloooo.....

Sudah hari rabu aja niiihhh...

Jangan lupa vote dan komen yaaa..🥰💃

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee



_______________________

__________

Tama sebenarnya cukup penasaran dengan Arjuna dan Kiara. Karena  mereka berdua sepertinya lebih akrab dari  hubungan antara senior dan Junior saja.

Tama tidak pernah melihat Kiara akrab dengan pria lain, selain dirinya, Rian dan Bagas. Jadi begitu ia melihat Kiara dan Arjuna terasa sedikit aneh baginya.

Apalagi mereka terlihat cukup dekat. Dan ia bisa melihat jika Kiara banyak tersenyum ketika bersama Arjuna.

Dan mereka terlihat begitu serasi.

Pintu ruangannya di ketuk, membuyarkan apa yang ada dalam pikirannya.

Tama mengangkat wajahnya, yang sedari tadi menekuri lantai.

"Ya," Sahut Tama.

Lalu pintu terbuka.

Tama tak pernah menyangka siapa yang kini datang ke ruangannya.

"Selamat siang Pak Tama..". Ujarnya sambil tersenyum.

Sebuah senyum yang sulit untuk diterjemahkan

              _________________

[Sebelumnya......]

Jody dan Kiara keluar dari Plaza Pujasera, dan menuju gedung kantornya. Beberapa kali Jody harus melindungi Kiara dari orang-orang yang Lalu lalang. Bisa dimaklumi ini jam istirahat siang karyawan hingga membuat kawasan ini cukup ramai.

Jody dan Kiara akhirnya tiba di lobby kantor, dan kembali merasa  kan sejuknya air conditioner.

Jody melonggarkan ikatan dasinya. Ia tampak tersiksa dengan pakaian resmi yang harus ia gunakan.

"Gue paling nggak tahan pake jas , ya karena ini,Ki. Gerah banget!" Gerutu Jody.

Kiara terkekeh, ia geli melihat Jody menekuk wajahnya sedari tadi, wajah tersiksa akibat udara panas, membuat kening pria itu mengeluarkan titik-titik keringat.

"Tapi Lo kan jadi cakep, bang!"
Olok Kiara.

Jody memencet tombol lift.

"Gue biar jelek deh, yang penting nyaman.."

Pintu lift terbuka, untunglah kosong, mereka tak perlu berdesakan.

"Ntar Lo susah cari cewek kalau Lo nya  jelek, Bang!"

"Kalau untuk dapet cewek-cewek gitu, nggak usah cakep Ki, cukup lo tunjukkan kartu sakti, tinggal pilih aja model ceweknya!"

"Ish, sombong!". Cibir Kiara.

"Gue ini Nggak sombong Ki, abang  bicara Fakta!".

Kiara tergelak. "Pantas nggak dapat jodoh sampai sekarang,  mainnya gitu.."

"Gue belum cari jodoh, Ki. Gue juga kalau cari untuk dijadikan jodoh, ya cari wanita baik-baik lah.."

"Jadi cowok kayak Abang yang nista begini, pengen punya wanita suci?"

"Ki...please, cukup mami yang ngomong gitu, Lo jangan". Erang Jody sambil merangkul bahu Kiara.

Suara denting lift terdengar dan pintu membuka. Jody meraih tangan Kiara dan menggandengnya.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang