BAB 29

1.2K 199 20
                                    

Maaf harusnya update Rabu kemarin ya?🤭

Atau malah nggak ada yang ingat???  😅🤣🤣

Lanjutkan saja yaaa💃💃💃







Selamat membaca
Luv💜Octoimmee


"Tama bilang dia tidak punya perasaan apa-apa sama kamu hanya sahabat, benar begitu ?"

Kiara terkejut, tiba-tiba saja Sonya telah duduk di depannya, saat dirinya sedang menikmati satu cup coklat panas di cafe di lantai dasar gedung perkantorannya.

Untuk ia bisa menguasai dirinya, dan tidak menyemburkan coklat panas yang sedang ia minum.

Kiara menelan coklat hangat itu pelan-pelan lalu menyeka mulutnya dengan tisu. Dia menatap Sonya dengan tenang, sementara wanita itu tampak gusar dan menatapnya penuh tuduhan.

"Sepertinya kita tidak terlalu dekat untuk membahas masalah pribadi saya". Sahut Kiara "Dan saya pikir kita juga belum berkenalan secara proper". Imbuhnya dengan menatap tepat di mata Sonya.

Mereka selama ini hanya bertemu saling sapa melalui senyuman atau anggukan kepala belum pernah sama sekali saling berjabat tangan dan mengatakan nama masing-masing.

"Aku rasa tidak perlu demikian karena bagaimanapun kita pasti sudah saling tahu". Sahut Sonya enteng.

Kiara menaikkan sebelah alisnya,
"Saat kamu menyampaikan pertanyaan seperti tadi, menurut kamu itu wajar untuk kita yang yang hanya sekedar saling tahu satu sama lain?". Jelas sekali ada nada menegur disana.

"Aku nggak mau berbelit-belit kamu hanya tinggal jawab saja pertanyaanku". Sonya terlihat tidak sabar.

"Karena saya cuma sekedar tahu siapa kamu, saya anggap kita tidak bisa membahas hal semacam itu. Karena saya akan membahas masalah pribadi saya dengan orang-orang yang dekat dengan saya, dan kamu bukan siapa-siapa bagi saya, Maaf".

Kiara bukanlah orang yang sombong, hanya saja ia tidak bisa mentolerir orang-orang yang tidak tahu etika. Kiara bisa menjadi orang yang tidak toleran sama sekali.

"Menjadi pihak yang tidak dicintai membuat sifat seseorang sangat tidak menyenangkan ya?". Sinis Sonya dengan mimik wajah mengejek Kiara.

Cukup Sudah!
Kiara tidak mau meladeni wanita yang sedang cemburu, sebaiknya ia beranjak Pergi sebelum terjadi drama yang konyol.

"Whatever you say, enjoy your coffe..". Sahutnya sambil menatap tajam wanita yang kini tampak tak percaya. Kiara terkekeh, mungkin Sonya tak mengira jika dirinya akan merespon dengan cara seperti ini.

Kiara bangkit dari kursi yang di dudukinya tadi, meraih minuman coklat yang ada di meja lalu meninggalkan Sonya.

"Nggak usah cari perhatian Tama lagi dengan cara kampungan, dia sudah jelaskan kalau dia tidak cinta sama kamu, jadi jangan mengemis perhatian Tama".

Beruntung Cafe ini sedang tidak terlalu ramai, Ia juga memilih Spot di sudut ruangan yang tidak terlalu banyak orang hingga ucapan Sonya hanya bisa didengar olehnya.

Kiara memilih melanjutkan perjalanannya, tentu ia tidak akan terpancing dengan hal-hal konyol dan bodoh seperti ini.
Ia tahu jika Sonya ingin memprovokasi dirinya dan itu tidak akan mempan.

Kiara ingat bahwa tak lama lagi ia akan menjadi seorang pemimpin tentu ia tidak akan membiarkan orang-orang mengingatnya sebagai wanita yang bertengkar hanya karena seorang pria, sungguh memalukan.

Apakah hatinya tidak sakit?

Oh ya! tentu saja hatinya sakit!. Bahkan Tama sudah mengatakan hal itu pada Sonya jika pria itu tidak Mencintainya. Betapa bodoh dirinya selama ini.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang