BAB 38

1.2K 195 10
                                    

Malam mingguan
Pada mau kemanaaaa????🙈😘🤭

Aku sih dirumah saja, karena banyak deadline tulisan ya g harus aku selesaikan..😭😆🙈🙉

Marriii kita Lanjutkan cerita iniihhhh...

Dont forget to vote and komen yang banyaaakkkk yaaaa...

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.
.
.

Sebelumnya.

Ryan membuka pintu apartemennya. Ia baru saja pulang dari mengantar Kiara.

Dengan lesu ia melempar kunci mobil dan menghempaskan diri di sofa.

Kiara semakin tidak tergapai.

Mengapa saat ia mulai yakin, tiba-tiba datang rintangan?.

Dan rintangannya tidak main-main.

Bagai pungguk merindukan bulan. Demikian kisah dirinya dan Kiara.

================

.
.
.

Tama menahan diri agar tidak mengatakan sesuatu yang akan ia sesali, jadi ia memutuskan untuk diam saja.

"Besok pagi, aku sempat kan datang ke Apartemen Mas Tama buat ngangetin makanan ini.."

Tama masih diam, ia terus berjalan menuju mobil yang ia parkir di luar pagar.

"Apa nggak sebaiknya aku dikasih duplikat kartu akses masuk apartemen kamu, Mas?. Biar nggak repot harus menghubungi Mas Tama lagi, aku bisa langsung naik.."

Tama mempercepat langkahnya, lalu membuka pintu mobilnya. Dan pintu penumpang pun dibuka dari luar. Tama menyalakan mobilnya.

"Aku taruh disini makanan nya ya, Mas Tama ingat ka..".

"Bawa kembali makanan itu..."

Sonya terkejut.

"Mas Tama? Nanti mama lihat bagaimana?".

Tama menghela nafasnya

"Kalau begitu saya kasih sekuriti saja, kamu nggak usah datang ke apartemen besok.."

"Nanti mama tanya bagaimana?".

"Urusan kamu untuk menjawab itu.."

"Tapi mas Tama.."

"Tutup pintunya.."

"Mas .."

"Tutup pintunya..".

Sonya mengatupkan mulutnya.

"Terima kasih, Mas Tama sudah mau datang untuk merayakan ulang tahun mama. Mas Tama sudah bikin Mama bahagia".

"Tutup pintunya.." Seru Tama

"Aku..."

"Just .close .the . door..". Potong Tama tanpa mau mendengar  apa pun yang di ocehkan Sonya. Ia sudah cukup bodoh terjebak makan malam di rumah Sonya dengan alasan sang mama yang meminta.

Tak sekalipun Tama menoleh ke arahnya.

"Hati-hati dijalan..". Lirih Sonya lalu menutup pintu.

Dan mobil itu pun melaju membelah malam. Sonya tetap berdiri disana hingga mobil itu tidak terlihat lagi.

.
.
.

Tama melangkah menuju meja resepsionis, lalu meletakkan bungkus berisi makanan diatasnya.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang