BAB. 14

1.5K 214 15
                                    

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤♧♧♧¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Berapa persen kemungkinan Tama dan Kiara bersatu?.

Tentu ada banyak faktor yang mempengaruhi nya.

Ada faktor penghambat
Dan ada Faktor pendukung.

Semakin  banyak Faktor penghambat, maka semakin kecil kemungkinan Kiara dan Tama bersatu. Begitu sebaliknya.

Jika kita bermain koin, maka masing-masing sisi koin memiliki  probabilitas yang sama, yaitu 1/2.

Jika kita bermain dadu, maka probabilitas masing masing mata dadu adalah 1/6.

Jika kita bermain putar lingkaran dengan 16 juring warna, maka probabilitas kemunculan masing-masing warna adalah 1/16.

Jadi apa yang bisa kita simpul kan?

*
*
*

"Mas, Tama!"

Tama menghentikan langkahnya, Sonya melambaikan tangannya memberi kode agar Tama menunggunya.

"Aku pikir Mas Tama belum pulang..". Seru nya riang.

"Hum..."

Tama menekan tombol lift.

"Langsung pulang?"

"Hum..."

"Aku traktir ngopi di Rendezfous ya?"

Pintu lift terbuka, Tama mempersilahkan Sonya untuk masuk duluan, baru setelahnya ia masuk.

"Mau ya?, aku mau nyobain varian rasa baru mereka..". Ujar Sonya setelah mereka berada di dalam lift.

"Sorry, Nya. Maybe next"

"Mas langsung pulang?"

"Hum..."

"Umm aku boleh ikut nggak? Aku nggak bawa mobil hari ini.."

"Gila aja, Nya. Rumah Lo kan beda arah!"

Sonya mendelik pada Bagas yang sejak tadi memang bersama Tama.

Bagas yang ditatap sedemikian rupa, hanya menggedikkan bahu tak peduli.

"Ya sudah sih, kalau Mas Tama, nggak mau ya nggak apa-apa.."
Cicit Sonya sambil melirik Tama yang hanya diam sejak tadi.

"Sorry, Nya, maybe next".

Bagas menahan geli, mungkin otak Tama sudah menyiapkan jawaban-jawaban template yang otomatis keluar saat ditanya.
Kosa kata Tama memang sangat memprihatinkan.

Tama kemudian sibuk memainkan ponselnya.

Wajah Sonya menekuk, ia menyesali mengapa Bagas yang sewot ketika ia minta diantar pulang?.

"Gue mau sih  kalau di ajak ke Rendezfous, penasaran juga dengan rasa baru". Celetuk Bagas.

Sonya pura-pura tidak mendengar, ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Dan gue nggak buru-buru pulang..". Imbuh Bagas lagi.

Sonya tetap tidak memperdulikan Bagas.

Hingga pintu lift terbuka.

Seperti tadi Tama mempersilahkan Sonya untuk duluan keluar.

Lalu Tama menyusul. Mereka bertiga  berjalan beriringan bersama karyawan yang lain.

Hari ini luar biasa Tama bisa pulang saat hari masih terang, dan yang ia butuhkan saat ini adalah pulang dan tidur sepuasnya.

"Aku sudah pesankan taksi online untuk kamu, Nya. Kita Tunggu disini , aku temani".

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang