BAB 35

1.3K 202 44
                                    

Haiiiii
Kasih komentar yang banyak ya teman-teman..🤗🥰🙏

Juga like yang banyak.

CERITA INI Aku tambah hari tayang jadi RABU DAN SABTU YAAAA



SENIN JUMAT  TENTANG JANJI

SELASA KAMIS ABOUT YOU

RABU SABTU   PROBABILITAS HATI



MINGGGU LIBUR 😘😘😘

KITA KETEMU SENIN SAMPAI SABTU LHO!!!
.
.
.

HEPI NGGAK?

AKU SIH HEPIIII
😄🤗🙇‍♂️💜💃💃💃💃💃💃

Ada yanh protes karena aku nggak aktif lagi di WP. 🤭🤭🤭 karena itu aku aktif kan lagiiii iniiii

KARENA ITU RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR DAN JANGAN LUPA DI LAAAIIKKKK YAAAA🤗🤗🤗

SELAMAT MEMBACA
LUV💜OCTOIMME

.
.
.
.
.

Sebelumnya

==============
Tidak,

Ia belum berniat sejauh ini. ia mengutuki dirinya tidak mendengarkan kata-kata Bagas. padahal Ia hanya ingin berbuat baik. 

Mungkin Ia ada sedikit rasa tapi masih belum bisa membuatnya untuk melangkah lebih jauh lagi bersama Sonya. Ia tidak mau terburu-buru jika berhubungan dengan masalah ini.

"Tante sebaiknya istirahat saja agar cepat sembuh, tidak usah pikirkan yang lain.  Sonya akan baik-baik saja.  Dia punya pekerjaan yang bagus dan dia juga Mandiri, tante tidak perlu khawatir.  Tante punya anak yang hebat.  Saya tutup dulu ya,Tan. Saya harus melanjutkan pekerjaan saya, maaf Tante. Selamat istirahat..".  Dengan rasa tidak enak hati Tama memutuskan sambungan telepon.

Tama menyugar rambutnya, tambah lagi permasalahan yang harus ia hadapi.  Dia segera menjauhkan  pikiran itu, ia harus fokus dengan pekerjaannya.

=================
....

.
.

Jody bisa apa saat Kiara menangis di dalam pelukannya.  Ia sejak tadi tidak bisa menghibur hati Kiara yang sedang bersedih.

Setelah makan siang tadi Om Adi harus istirahat, dan Tante Uli meminta agar Jody menemani Kiara sebentar. Tentu saja ia tidak keberatan.

Tapi sejak tadi yang dilakukan Kiara hanya menangis dan mengatakan keresahannya kepada Jody.

Jody tahu saat ini ia hanya bisa menenangkan Kiara dengan mendengarkan semua keluhannya, tanpa membantah.

Ia biarkan Kiara melakukan itu agar ketakutan yang ada dalam dirinya dapat keluar seluruhnya agar Kiara merasa puas dan tidak ada lagi yang ditahannya di dalam hatinya.

Dengan demikian ia akan mudah mengidentifikasi semua ketakutan Kiara dan mereka akan bersama-sama mencari jalan keluarnya.

"Kenapa papa malah tidak ingin aku menemaninya Bang?. Harusnya Papa tahu kalau aku yang paling bisa merawat papa nanti".

"Aku inginnya selama masa pengobatan papa, aku ada di samping papa.  Aku tahu semua makanan kesukaan papa, aku tahu buku bacaan favorit papa, aku tahu semua cerita yang papa suka, Aku tahu semua film favorit papa, cuma yang aku tahu cara memijit lengan dan kaki papa, aku tahu kalau Papa sedang sedih, aku tahu kalau Papa lagi bete, cuma aku yang tahu Bang, cuma aku..". Seru Kiara dengan hati pedih ia merasa ditolak oleh Papanya.

Jody hanya bisa mengusap kepala Kiara, membiarkan Gadis itu mengungkapkan isi hatinya. Sejak kemarin malam ia belum sempat bicara pada Gadis itu karena Kiara terus bersama Papanya.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang