BAB. 49

1.2K 166 8
                                    

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.
.

.
.

Sebelumnya....

========

Sampai ketemu besok, Pa..". Kiara masih melihat senyum papa nya sebelum sambungan mereka terputus.

Tadi Saat menunggu lampu merah, tiba-tiba saja Adi Banureksaa menelepon Kiara.

"Om terdengar gembira sekali..".

Kiara tertawa. "Kata mama, Papa terlalu semangat nunggu besok,  jadi susah tidur deh, padahal ini sudah jam setengah sepuluh di sana, biasanya Papa sudah tidur..".

"Putri kesayangannya mau datang, pastilah Om Adi sudah nggak sabar.."

"Aku juga nggak sabar, Bang..".

Jody mengacak puncak kepala Kiara. "Sabar, besok juga sudah sampai kan?".

"Hum.."

Kiara menyadarkan kepalanya.

Belakangan Jody semakin sering melihat ekspresi ini, ekspresi khawatir dan sedih di saat yang sama, Jody sangat mengerti apa yang dialami Kiara, ia pun berharap agar kondisi Om Adi bisa sembuh total, agar Kiara tidak perlu selalu mencemaskan keadaan papa nya.

Jody fokus menyetir mobilnya. Jalanan malam ini masih ramai tapi lancar, hingga mereka tak perlu lama berjibaku di jalan.

"Om Adi akan sembuh, Ki. Dia pasti ingin sembuh. Om Adi Kan mau lihat cucu dari kamu...".

Sebuah lirikan sinis dari Kiara, membuat Jody terbahak-bahak.

"Santai, Ki..itu kan normal, cuma minta cucu kok!"

"Kejauhan ngomongnya Bang..". Omel Kiara

"Lho, jauh apa sih? Eh bener juga sih, kejauhan, soalnya anak Pak Adi Banureksa kan masih jomlo!" Jody kembali terbahak-bahak, meskipun ia mendapat cubitan perih di lengannya.

"Jomlo teriak jomblo!". Cibir Kiara.

=========
.
.
.

.
.
.

Kiara menikmati suasana malam dari apartemen yang menjadi tempat tinggal Papa dan mama nya di Hongkong.

Papa Adi baru saja tertidur setelah seharian penuh melakukan pemeriksaan menyeluruh mengenai kondisi tubuh nya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut akan digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya yang akan diambil.

Mereka baru akan menerima hasilnya dua hari lagi sejauh ini menurut dokter Changyi Shin yang menangani Adi Banureksa merasa optimis jika pria itu bisa pulih

Kiara bisa melihat jika tubuh Papa nya itu terlihat lebih kurus dari biasanya.  Tapi Menurut mama itu memang sesuai dengan permintaan dokter Shin, karena bobot Adi memang sedikit berlebih.

Kiara yang awalnya khawatir menjadi lebih tenang meskipun ia lebih suka melihat Papanya seperti sebelumnya, tidak terlihat kurus seperti sekarang.

Adi Banuraksa juga menenangkan Kiara dengan mengatakan Jika ia merasa lebih segar dan bugar dengan bobot tubuh yang seimbang.

Adi selalu menunjukkan Jika ia tetap baik-baik saja di depan putrinya, dan ia juga tahu jika Kiara berlaku demikian juga, berusaha terlihat baik-baik saja didepannya. 

Meskipun dalam hatinya, ia tahu putrinya itu sangat cemas, sorot matanya menunjukkan isi hatinya, ia telah mengenal putrinya itu sejak bayi jadi perubahan sekecil apapun ia bisa deteksi.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang