BAB 22

1.5K 223 25
                                    

Sudah nungguin kah?

Tiap rabu ada mbak Kiara,

Belum  berani nambah hari, takut  nggak keburu.

Sekali seminggu saja dulu yaaa..

Jan lupa vote en komen ya kak

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee




.
.
.
.

...

Benar saja, Kiara bukan demam biasa. Pagi ini suhu tubuhnya hanya turun sedikit dari tadi malam. Kepalanya terasa berat dan tenggorokannya terasa panas dan sakit saat menelan.

Jody sudah membangunkan Remy sejak subuh, menyuruhnya membawakan pakaian gantinya ke apartemen Kiara.

Kini Jody sedang memasak bubur buat Kiara. Sepanjang malam ia terjaga, karena Keandra suhu tubuh Kiara masih tinggi, tidak terpengaruh dengan obat penurunan panas yang diberikan dokter. Jody terjaga untuk mengganti kompres setiap setengah jam.

Jody kembali masuk ke kamar Kiara dan melihatnya kembali tertidur.

Jody mengambil kompres dan merendamnya kembali dalam air hangat. Diperasnya dan ditaruhnya kembali dikening Kiara.

Kiara terlihat tidak terganggu. Satu jam yang lalu, Kiara bangun dan minta minum lalu mengeluhkan jika ia kesulitan menelan.
Mungkin Kiara terkena radang tenggorokan. Untungnya tak lama Kiara bisa tertidur kembali.

Jody mendengar suara bel. Itu pasti Remy pikirnya.

Segera Jody menuju keluar kamar Kiara untuk membukakan pintu. Dan benar saja ada Remy disana membawa beberapa barang bawaan.

Wajahnya terlihat masih mengantuk, meski ia sudah terlihat rapi. Hari masih jam enam pagi.

"Gimana Kiara?"

"Seperti yang gue bilang tadi, masih panas.."

"Obat demamnya nggak ngaruh ya?"

"Hum..kayaknya radang tenggorokan deh, sakit nelan katanya.."

Keduanya menuju pantry. Remy meletakkan pesanan Jody di meja.

"Nih, baju Lo, gue nggak sempat ke apartemen. Gue ingat masih ada setelan jas Lo yang ketinggalan di gue"

"Oh, okay thaks Rem!"

"Gue juga bawa sarapan, buat Kiara sudah Lo bikin kan?"

"Hum...". Gumam Jody sambil mengaduk-aduk buburnya.

"Mau kopi?" Tawar Remy.

"Yes, please.."

"Begadang..?"

"Hum..biasa Kiara gelisah kalau panas.."

"Bukannya manja karena ada Lo?" Kekeh Remy.

Jody tersenyum. Ya Kiara walau suka kesal padanya, semua juga tahu jika gadis itu hanya bisa manja pada Jody.

"Tuh anak memang suka menjajah gue, dan sial nya gue mau-mau saja, goblok memang"

"Bucin, bukan goblok". Sahut Remy enteng.

Jody tertawa. "Gue potong lidah Lo kalau sembarangan ngomong".

"Sampai kapan lo denial? Diambil Tama baru nyesel.. "

"Nggak akan...". Sahut Jody enteng.

Remy memggelengkan kepalanya.

"Nih, ngopi dulu biar bener otaknya..".

Remy melenggang menuju kamar Kiara. Meninggalkan Jody yang sibuk dengan bubur dan kini sedang menyiapkan toast. Sudah menjadi tugasnya menyiapkan makan bagi semuanya.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang