BAB 42

1.4K 207 19
                                    

YANG MENUNGGU KIARA?????



VOTE VOTE VOTE🥰🥰💃💃

Selamat membaca
Luv💜Octoimmee

.
.
.

Tama mengangkat wajahnya saat pintu ruangannya terbuka.

"Tam, Lo langsung pulang?"

"Hum...kayak nya, kenapa?"

Bagas masuk dan duduk di depan meja Tama.

"Tadi Andien berhasil ajak Kiara ke acara opening Star Pub Jazz tempat  kaka Andien kerja. Kita pada mau ke sana, habis Kiara selesai, jam sembilanan katanya.."

Tama menaikkan alisnya. "Kiara bisa?"

"Hum, Kiara bilang bisa tadi, Lo bisa ikut nggak? Ikut dong ya, sudah lama kita nggak hang out bareng dalam formasi lengkap..".

Tama menghembuskan nafasnya, benar sudah lama mereka tidak bisa hang out dalam formasi lengkap.

Tama melihat ke berkas-berkas nya.

"Oke...ntar telpon gue kalau sudah mau berangkat, Kiara sama siapa?"

"Sama Lo, gue sama anak-anak berangkat sekarang..".

"Bareng gue?"

"Ya kan Lo belum pulang, masih ada kerjaan kan?, Kiara juga masih, gue sama yang lain suduah selesai, gue sudah sharelock.".

"Laporan Town House, renov minimart, bengkel, sudah?".

Bagas mencebik.
"Sudah Pak Tama, itu yang map biru? Pdf nya juga sudah.."

Tama meraih map itu dengan mata yang masih menatap Bagas seolah tak yakin.

Setelah menemukannya ia membuka lembar demi lembar, tabel-tabel berisi angka dan keterangan lainnya.

Tama segera menutup map itu, wajahnya masih kusut.

"Istirahat, Tam. Nggaknusah di paksa...".

"Sudah Lo berangkat sana, nanti gue nyusul sama Kiara..".

"Sip, gitu dong boss..". Sahut Bagas memasang wajah gembira.

"Jangan lupa telpon Kiara dulu.. ".

"Huum..."

"Jangan bawa orang lain. Ingat Just the five of us". Peringat Bagas sebelum ia menutup pintu.

Tama menatap pintu yang sudah tertutup itu dengan kening berkerut.

Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi satu nomor yang diminta Bagas Tadi.

Sambil Tama menunggu panggilannya terhubung, ia mengecek kembali laporan Bagas.

"Halo Tam..". Tama tanpa sadar tersenyum, ia bisa mendengar suara khas Kiara jika sudah mengantuk

"Halo Ki, nanti ke tempat kakaknya Andien, bareng ya?. Anak-anak Sudah duluan.."

"Hum....". Tama kembali terkekeh mendengar Kiara menguap.

"Jam berapa aku ketempat kamu?".

"Jam sembilan...". Kiara terdengar benar-benar lelah

"Oke, tapi kalau sudah lelah dan mengantuk nggak usah dipaksa kesana, Ki...". Saran Tama, ia tahu betul bagaimana jika Kiara sangat sulit menahan kantuk

"Huum nggak apa-apa, kalau disana pasti melek lagi..".

"Beneran...?".

"Aku cuma  bisa lowong hari ini, Tam. Selebihnya jadwal aku padat, trus mau lihat papa ke Hongkong juga..".

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang