BAB 11.

1.6K 222 33
                                    

Selamat membaca🥰🙏

Luv💜Octoimmee


_____________

Belum sempat Kiara menjawab, Rian sudah menarik tangan Kiara menuju parkiran.

Kiara akhirnya pasrah saja, menurut pada Rian yang kini sudah membukakan pintu untuk Kiara.

"Masuk, Ki..."
Seru Rian, saat Kiara terlihat ragu.

"Aku nggak akan culik kamu, kok"

Kiara memutar bola matanya, Rian tertawa

Kiara pun masuk ke dalam mobil Rian.

Entah mengapa Kiara punya feeling, Rian memang sengaja menunggu nya pulang.

_______________



Rian bercerita banyak, tapi jujur saja tak satupun  yang bisa Kiara cerna. Beberapa kali, Kiara bahkan tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan Rian.

"Kamu capek banget kayaknya, Ki.." Ujar Rian setelah kesekian kali Kiara kembali nggak nyambung dengan percakapan mereka.

"Sorry, Yan. Aku nyebelin ya?". Ringis Kiara.

"Kapan kamu nyebelin, Ki?. Kamu selalu baik sama orang lain"

"Bukti nya dari tadi aku nggak nyambung dengar cerita kamu.."

"Banyak.pikiran, Ki?" Rian terkekeh

"Jawaban aku klise saja, Yan. Kerjaan ku lagi banyak banget.."

"Yeah..bisa dimaklumi, anggap aja aku nya yang nggak tahu diri. Sudah tahu kamu capek, malah aku ajak ngobrol.."

Rian tertawa hingga mau tidak mau, Kiara juga tertawa.

"Kamu bukan nggak tahu diri, kamu hanya berusaha bikin suasana nyaman. Aneh juga kan kalau kita diam-diaman?"

"Naaahhh...Itu maksud aku. Tapi baiknya kamu istirahat aja,Ki. Ntar kalau sudah nyampe aku bangunin deh. Selain itu aku mau istirahat juga, biar fokus kalau nyetir.". Rian mengerling ke arah Kiara.

"Kamu tuh ya...". Omel Kiara.

"Udah istirahat sana.".Sahut Rian.

"Thanks, Yan. Aku merem dulu, maaf aku jadi nggak tahu diri juga.."

"Just close your eyes Ki..".

Akhirnya Kiara menurut, sebaiknya begitu. Ia memang lelah.

Rian beberapa kali melirik Kiara dengan ujung matanya.

Tak sampai lima menit, Kiara telah jatuh terlelap. Suara nafas nya terdengar teratur.

Wajah lelah kiara membuatnya Iba. Itu yang jadi pikiran Rian. Ia takut jika Kiara tertidur di mobil orang asing.

Bagaimana Tama tidak memikirkan hal itu?.

.
.
.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang