BAB 75

871 125 18
                                    

HALOOOO

APA KABAR?

SEMOGA SEMUA NYA DALAM KEADAAN BAHAGIA

NGGAK PERLU HAL BESAR  AGAR KITA BAHAGIA

KARENA HAL KECIL TERKADANG LEBIH BERMAKNA.

MASIH BISA BACA NOVEL INI JUGA KEBAHAGIAAN KAN?😂😘😘😁😍💕💕💕

VOTE DAN KASIH KOMENTAR YANG BANYAK YA TEMAN-TEMAN



SELAMAT MEMBACA

LUV💜OCTOIMME

.

.

.











SEBELUMNYA

=================================

Laksmi mendekati Jody.

Diusapnya lengan putra nya itu perlahan.

"Terima kasih, Nak. Mama mengerti ke khawatiran kamu, kekhawatiran Bram. Tapi percayalah mama sduah memikirkan semua nya.."

Jody menatap mata Mamanya seolah mencari keraguan disana. Tapi yang Jody dapatkan adalah keyakinan sang Mama akan pilihannya.

"Dia papa kalian, dia tidak akan berani macam-macam lagi, mama punya dua bodyguard yang selalu jaga mama kan?"

Jody berusaha tersenyum mendengar lelucon Laksmi.

Harusnya Wiyata yang bicara pada dirinya dan Bram.

Tapi Wiyata tahu akan lebih mudah baginya jika Laksmi lah yang menyampaikan berita itu.

Wiyata tahu bagaimana mereka selalu berusaha menyenangkan hati Mama mereka.

Itu saja sudah menggambarkan bagaimana pengecutnya seorang Wiyata, yang sayangnya dalah ayah kandung nya.

Jika saja ia boleh memilih.

"Dia nggak akan berani, ma..." Sahut Jody pada akhirnya.

"Mama tahu, mama bisa mengandalkan kamu, Jo.." Laksmi memeluk putranya.

Jody balas memeluk sang mama.

Kebahagiaan mama adalah perintah baginya.

Di benaknya terbayang wajah Pevita. Haruskah ia jujur pada mama?

Tapi ia tidak akan sanggup melihat mama terpuruk lagi.

Ia tidak tahu bagimana memperbaiki kesalahan ini. Ia tahu jika mama tidak akan tahan.  

============================

.

.

.

"Bang Jody kenapa?"

Bisik Kiara, setelah berhasil membawa Jody masuk ke kamar tamu yang ditempati pria itu selama di sini.

Jody tergeletak di tempat tidur degan keadaan yang sangat kacau. Untung tadi orang yang membawa Jody membantunya juga membawa Jody ke kamar.

Jody benar-benar mabuk, aroma alkohol menguar dari tubuh pria itu.

Posisi Jody ditempat tidur sangat tidak nyaman,  sayangnya Kiara tidak bisa membantu merapikannya, Jody jauh lebih besar dan pasti jauh lebih berat daripada dirinya, apalagi dalam keadaan setengah sadar begini,  tubuh Jody pasti akan semakin sulit untuk ia geser.

PROBABILITAS  HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang