BAB 5

3.1K 147 1
                                    

"Dari mana, hm?"

"Pulang sama siapa?"

"Kenapa pulang malam?"

"Istri macam apa kamu ini?"

Dan masih banyak lagi pertanyaan bertubi-tubi yang dilontarkan orang tuanya. yang lain hanya diam, begitupun dirinya

"Ayo masuk kita bicara baik-baik didalam" sahut Athar diangguki mereka. Fara yang hanya menunduk, kakinya ingin kabur tapi dengan sigap Rahma menarik kasar tangannya, disertai pelototan mata

"Sejak kapan dia keluar malam, Raffa?" tanya Rahma saat mereka sampai diruang tamu

Sejenak. Laki-laki itu melirik kearah Fara, jika dia mengatakan yang sebenarnya, dia yakin Fara akan dimarahi habis-habisan. tapi haruskah Raffa memikirkan itu? Toh, salahnya sendiri

"Fara tidak pernah alfa keluar malam" jawabnya membuat semua membulatkan  mata, SERIOUSLY??  Sungguh, mereka tak menyangka.. begitu pun juga Fara, ingin sekali dia Jambak rambut suami setannya itu!!

"Betul itu Fara?" geram Rahma, apalagi saat mendapat anggukan dari Fara

"Pulang jam berapa?" Kali ini Irfan yang menimpali

"Paling malam jam sepuluh kok pa" tanggap Fara dengan cepat, Raffa yang melihat itu hanya bisa mengangguk samar. sudah bisa dilihat amarah mereka saat tahu Fara keluar malam, bagaimana jika mereka tahu kalau kadang sampai shubuh? mungkin Fara sudah dibunuh.

Geram sendiri, namun sebisa mungkin Irfan meredakan emosi yang ingin sekali meledak. "apa alasan kamu keluar malam?"

"Kamu pikir bagus kayak gitu? Ha?! mama kamu gak gitu, kamu ngikutin siapa????"

"Sabar pak Irfan, yang salah disini bukan hanya Fara, tapi suaminya juga" Athar melirik sinis pada anaknya sendiri "Fara tidak mungkin seperti itu jika Raffa mendidiknya dengan baik"

Merasa sindiran itu untuknya, Raffa mengangkat pandangan "tidak usah cari pembelaan, ini memang kenyataannya" lanjut Athar lagi

Hening..

"Punya masalah apa kalian berdua ini, sebenarnya? Pernikahan bukan mainan!. kalau kalian berdua egois seperti ini, Fara keras, kelakuannya nakal dan Raffa yang kurang tegas atau bahkan tak mendidik istrinya.., mau sampai kapan? mau sampai kapan kalian gini?" Rahma menatap keduanya secara bergantian

"Semuanya karna kita berdua emang gak cocok! gak jodoh, tapi malah dijodohin!!"

"Mungkin kalian bisa menentang perjodohan itu, kalian bisa benci dengan perjodohan itu.., tapi kalian tidak boleh lupa kalau takdir kalian melalui perjodohan itu" Farida ikut menyahut saat Fara menyangga

"Bukan perjodohan yang buat kalian berjodoh, tapi karna takdirlah melalui perantara perjodohan. Terima, ikhlas. jalani saja, nanti juga terbiasa."

Keduanya bungkam. orang tua mulai berceramah membuat mereka mendengus pasrah.

Ceramah panjang lebar itu diakhiri keputusan yang tentu tidak setujui Fara. Ya, sebuah keputusan. Yang mana dua pasutri itu ingin dipisahkan untuk beberapa waktu kedepan. dengan begitu, Rahma sendiri yang akan memperbaiki anaknya

"Gak mau! aku mau disini aja" tolak Fara mentah-mentah. Bukan tidak mau berpisah dengan suaminya sendiri, tapi pasti dirumah orang tua, dia tak sebebas disini. lagipun, jika disini tidak ada yang menasehatinya

"Janji deh pa, aku gak keluar malam lagi" untuk sementara- lanjutnya dalam hati

"Tidak! kamu harus ikut pulang" pungkas Irfan. anaknya melirik Raffa yang juga meliriknya. Perempuan itu memberi kode berharap Raffa mengerti maksudnya

RAFFAR [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang