Lengkap dengan pakaian dan koper yang ia seret dari lantai atas, Fara menghampiri pak Aston yang menyiram bunga ditaman bersama bi Isna dipagi-pagi buta ini
"Pak Aston anterin aku!"
Teriakannya membuat kedua pasutri itu menoleh bersamaan "Loh? Nona mau kemana?" tanya bi Isna
"Mau pulang" jawabnya menjadikan koper sebagai tumpuan
"Pinjam mobil Raffa sebentar pak, aku tunggu disini. Buruan!"
Karna tak mau membantah, pak Aston mengangguk saja. namun baru menginjakkan kaki beberapa langkah kedalam, dia sudah mendapati Raffa yang menatapnya dengan tatapan datar
"Tuan"
"Gak boleh." Jawaban yang sangat dingin dan datar. Raffa berlalu meninggalkan pas Aston yang masih ditempat
"Mau kemana?" Fara berbalik. Dia merotasikan bola matanya saat melihat Raffa, kakinya mulai melangkah tapi tiba-tiba tangannya dicekat oleh laki-laki itu
"Saya tanya kamu mau kemana!?"
Bi Isna yang menyaksikan suasana yang tidak mengenakkan itu bergegas meninggalkan tempatnya. dia bersembunyi dibalik pintu lantaran rasa penasaran yang juga bergejolak
"Gue mau pulang" jawab Fara lantang, dengan menghempaskan tangannya dari cekatan itu
"Rumahmu disini."
"Orang tua gue gak pernah beli rumah disini,"
"Siapa yang mengatakan orang tuamu membeli rumah disini?"
"Cih, Formal banget nj*r" gumam Fara "Gue bukan istri lo lagi"
"Saya tidak pernah mengatakan talak." ucap Raffa masih dengan wajah datar
"Harus?"
"Iyalah!"
"Yaudah talak gue sekarang!" Seru Fara menggebu
"Saya tidak mau"
"Freak." Maki Fara membelakangi laki-laki itu, "Lo cinta sama gue?"
"Tidak perlu kepedean."
"Kalo gak ada cinta, ngapain hubungan ini masih jalan? mending cerai aja,"
Hening beberapa detik
"Masuk dan tata kembali barang-barang mu!"
Fara berbalik dengan alis mengerut. "Dih? lo siapa nyuruh-nyuruh gue!?"
"Kamu menginginkan mobilmu bukan? Biarkan saya yang mengambilnya" Raffa meninggalkannya yang masih ditempat
"Mau jadi patung kamu disitu?" Tegur Raffa saat kembali dengan gunci mobil yang berada ditangannya
"Masalah semalam, saya minta maaf."
Bibir Fara hanya terbuka tanpa mengeluarkan kata apapun, dirinya bingung sendiri ingin berkata apa
Hingga saat mobil melesat pergi, dia baru menyadari, Kembali lagi Fara mengumpat. dengan hentakan kaki kesal dia meninggalkan kopernya ditempat. "Pak Aston, angkatin barang-barang ku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFFAR [END]✔️
De TodoYUK FOLLOW SEBELUM BACA⚠️ Bagaimana jadinya jika Raffasya yang dikenal lelaki baik-baik, harus menikahi sosok gadis nakal, pemilik wajah judes, serta ucapan yang tak memiliki etika pilihan orang tua? Sebagian orang bisa menebak kisah mereka yang kat...