BAB 26

2.3K 145 11
                                    

Suara tawa antara perempuan dan laki-laki memenuhi rumah siang ini, terlihat Fara memegangi kucing berwarna putih dan Raffa berwarna orange

Mereka sedang memandikan kucing pemberian Rahma kemarin. itu oleh-olehnya katanya.

Setelah dirasa bersih, Raffa mengambil handuk yang sudah dia sediakan diatas kasur. dengan cepat dia menyelimuti kucing orange yang diberi nama Cemi itu

"Sudah, Fara! bisa pilek kucingnya," tegur laki-laki itu saat menyadari Fara masih asyik memandikan kucing putih yang diberi nama Cimi

"Bentar, belum bersih" balas Fara masih sibuk menyabuni Cimi

Raffa menghembus nafas pasrah, memakaikan baju pada Cemi yang bulunya sudah mulai kering

"Kita keluar, mau?" ajak Raffa lagi

"Gak kekantor?"

"Tidak, hari ini"

***

Mobil hitam milik Raffa membelai jalan sore itu, mereka menghirup udara segar saat sampai ditaman yang sepi

Entah taman itu tidak dikenal banyak orang atau apa, yang jelas sore itu hanya ada dua orang itupun jauh dari tempat Raffa dan Fara berada

"Gue mau beli es cream,"

"Peka dikit dong" sindir Fara melirik pada suaminya yang baru saja duduk

"Mau es cream rasa apa?"

"Rasa apa aja dah, yang penting geratis"

Raffa menggeleng mendengar balasan dari sang empu. dia pun bangkit "Tunggu disini" ucapnya kemudian menghampiri penjual es cream yang ada dipinggir jalanan itu

Sembari menunggu Raffa diseberang jalan sana, perempuan itu mengayun-ayunkan kakinya yang berbalut sepatu putih, kesederhanaan yang memang sudah ada darinya kecil.

Iya, Fara suka suasana taman, lalu jajan dipinggir jalan. padahal jika dipikir-pikir, mana ada sih anak CEO yang jajanannya pinggir jalan?

Sibuk dengan mengayun-ayun kaki, seseorang tiba-tiba datang dan menegurnya "eh, ketemu lagi" suara yang amat jelek seperti radio rusak ditelinga Fara

Dia Marissa dan Bastian, berjalan dengan bergandeng tangan menatap remeh kearahnya.

"Pergi,!" Ucap Fara tanpa melihat kedua orang itu

"Apaan sih, orang mau pacaran. lo aja yang pergi, sana!"

Emosi Fara sudah diubun-ubun mendengar pengucapan dari lawan bicaranya "pacaran, pacaran, takutin tuh perut haram lo, makan dari duit haram!"

"Lo jangan cari masalah sama gue!"

"Hh, ngapain cari masalah sama binatang"

Plak

Mata Fara melotot menerima tamparan itu, apa ada salah dengan perkataannya?

Plak

"Lo yang cari masalah sama gue" gertak membalas tamparan

"Awsss, sayang.. sakitt" adu Marissa pada pacarnya

"Yaampuun sayangku, perlu kubalas tamparan dia?"

Marissa mengangguk dengan tatapan kesal kearah Fara. Saat tangan Bastian melayang ingin menamparnya, sebuah tangan tiba-tiba menangkap dan menghempas tangannya dengan kasar

RAFFAR [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang